Aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi tekanan darah dikarenakan setelah beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah didalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar. Akibatnya adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta vasokontroksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung akan semakin cepat memompa. Hal ini menjelaskan mengapa aktivitas fisik dapat mempengaruhi tekanan darah.
Hasil akhir dari pengabdian masyarakat ini adalah keluarga mandiri, keluarga yang mempunyai inisiatif sendiri dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga, keluarga yang mempunyai keinginan yang tinggi dalam meningkatkan kesehatan keluarganya.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat yaitu :
- Penyuluhan kesehatan meningkatkan pengetahuan membantu lansia merubah perilaku untuk menjadi lebih sehat.
- Dalam merubah perilaku lansia untuk patuh terhadap program, dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan sangat diperlukan karena efektif dalam mempengaruhi sikap lansia untuk patuh terhadap program.
- Pengontrolan diet makanan sebagai salah satu cara alternatif yang dapat digunakan sebagai intervensi mandiri ataupun keluarga yang dilakukan dalam mengontol kenaikan tekanan darah.
Â
Daftar Pustaka :
- Andria. 2013. Hubungan Antara Perilaku Olah Raga, Stress dan Pola Makan Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan ukolilo Kota Surabaya. Jurnal Promkes. 1(2):111-117
- Apriadji, H.W. 2007. Makan enak untuk hidup sehat, bahagia dan awet muda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Fatmi, et al. 2017. Faktor Determinan Kepatuhan Diet Pada Pasien Hipertensi Dengan Pendekatan Health Promotion Model (HPM) Banda Aceh. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana: 102-110
- Kemenkes RI, (2015) Infodantin: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan. Hipertensi. Jakarta: Direktorat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
- Kemenkes RI. 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
- Mardiyati, Y. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi Dengan Sikap Menjalani Diet Hipertensi Di Puskesmas Ngawan I Kabupaten Gunung Kidul Propinsi D.I.Y. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
- Suprajitno. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
- Yan, et al. 2018. Pengalaman Diet Lansia Perempuan Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia. 2(1):70-82
- Widianingrum, R., & A. Hema, D. (2013). Efektifitas penyuluhan tentang hipertensi pada masyarakat rentang usia 45-60 tahun dibandingkan dengan masyarakat rentang usia 61-75 tahun. Jurnal Kedokteran Muhhamadiyah, 86-92.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H