Mohon tunggu...
basiran eh
basiran eh Mohon Tunggu... Administrasi - Produsen gula semut organik Cilacap

Produsen gula semut organik bersertifikat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pohon Kelapa sebagai Simbol Gerakan Pramuka

20 Mei 2022   15:55 Diperbarui: 20 Mei 2022   16:13 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelapa sebagai simbol pandu gerakan pramuka
Kenapa di jadikan simbol gerakan pramuka? Karena pohon kelapa memiliki kemanfaatan yang luar biasa dari seluruh komponennya.

Mulai dari akar pohon kelapa,batang,tapas/selimut kelapa,buahnya,daunnya,hingga pelepahnya.

Menurut Ir.Profesor Wisnu Garjito ahli olahan kelapa Indonesia,beliau mengungkapkan ada sekitar 1200 item olahan dari kelapa di dunia.

Namun masih sedikit yang mengembangkan. Bahkan di I donesia baru sekitar 100 item olahan dari kelapa.

Indonesia merupakan negara agraris yang sangat cocog dengan pertumbuhan pohon kelapa terutama di daerah pantai. Di pantai,pohon kelapa bisa berkembang sangat pesat dan menghasilkan buat sangat lebat. Apalagi kalau pohonya subur dan bibitnya dari bibit yang bagus.

Namun juga bukan berarti pohon yang di dataran tinggi tidak berpotensi. Justru pohon kelapa yang berada di dataran tinggi,bisa menghasilkan nira kelapa yang lebih berkualitas. 

Dari segi tekstur gula yang di hasilkan dari pohon kelapa dindataran tinggi jauh lebih murni dan keras. Hal ini karena kandungan karbohidrat dan glikemiknya sangat tinggi.

Keadaan tanah sangat berperan mempengaruhi kesuburan dan karakter pohon kelapa serta hasilnya. Ini bisa di kelola sebagai lahan komoditi lokal. 

Dimana jika untuk di kelola buahnya , bisa di dapatkan dari pohon yang berada dindataran rendah. Jika mau di ambil nira kelapanya sebagai gula,baiknya yang berada dindataran tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun