Psikologi memiliki pendekatan yang sangat luas dari berbagai sudut pandang. Karena subjek studinya juga sangat luas yaitu perilaku manusia. Sehingga untuk mempelajari psikologi demi kebutuhan praktis perlu dikerucutkan cakupannya. Pada konteks ini, penulis hendak membahas cakupan Psikologi yang bermanfaat bagi orang yang berprofesi sebagai life coach atau coach pengembangan diri.Â
Tulisan ini juga bermanfaat bagi pendidik yang ingin menjadi pemandu pengembangan pribadi anak didiknya. Karena coaching adalah metode yang menunjang anak didik untuk berkembang secara mandiri sekaligus terarah.Â
Karena tulisan ini ingin menyampaikan informasi yang padat secara singkat. Ada banyak istilah Psikologi yang digunakan. Tujuannya agar tulisan ini menjadi tidak terlalu panjang. Jika latar belakang Anda bukan dari Psikologi, silahkan gunakan bantuan google untuk memahami istilah-istilah di tulisan ini. Justru dengan begitu, pembelajaran Anda jadi lebih terarah. Tidak perlu semua teori Psikologi dipelajari, cukup pelajari istilah-istilah yang muncul di dalam tulisan ini.
 Atau jika butuh tulisan yang bahasanya lebih sederhana dan praktis, tulis di kolom komentar ya. Bisa juga hubungi email saya di bagian bawah tulisan ini. Selamat membaca!
***
Berdasarkan pengalaman penulis terdapat tiga aliran psikologi yang dominan untuk dipakai dalam kegiatan coaching: Neobehaviorisme (terutama teori belajar sosial), Psikologi Kognitif, dan Psikologi Positif. Tulisan ini akan membahas bagaimana ketiga aliran ini sangat membantu dalam proses coaching, blindspot (titik buta) terhadap masing-masing aliran, dan bagaimana ketiga aliran ini saling melengkapi satu sama lain. Sebelum memasuki pembahasan, berikut ini penjelasan singkat mengenai masing-masing aliran tersebut.
Neobehaviorisme
Neobehaviorisme adalah pengembangan teori behaviorisme. Teori behaviorisme berfokus pada rangkaian hubungan stimulus dan respon yang terlihat oleh mata. Proses internal tidak begitu diperhatikan. Meskipun tokoh seperti Thorndike sudah mulai menarik kesimpulan terkait proses kognitif yaitu tiga hukum yang ia gagas (kecuali law of exercise sudah tidak dianggap relevan dalam penelitian terkini; law of readiness dan law of effect masih bertahan hingga saat ini), tetapi proses kognitif dan juga kesadaran belum digali secara mendalam. Rangkaian perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh stimulus atau konsekuensi.
Neobehaviorisme adalah versi behaviorisme dengan memperdalam peran kognitif manusia tetapi tidak lepas dari kuatnya peran konsekuensi. Artinya manusia bukan sekedar makhluk yang dikendalikan oleh stimulus. Manusia memiliki kesadaran untuk memilih perilaku untuk memperoleh konsekuensi yang diharapkan. Peran kesadaran diri menjadi pembeda utama.
Bandura dalam berbagai sumber disebut sebagai tokoh behavioris. Peran kesadaran dan kemampuan memilih perilaku dengan mempertimbangan kondisi lingkungan yang merupakan prinsip internal dari teori yang ia kembangkan. Ada hubungan timbal balik antara peran lingkungan, kognitif, dan perilaku. Sehingga teorinya masuk ke dalam neobehaviorisme yang disebut sebagai teori belajar sosial.Â
Psikologi Kognitif