Selain dengan Tiongkok, pada posisi kedua negara tujuan ekpsor ditempati oleh Amerika Serikat lalu Jepang dan India pada posisi ketiga dan keempat. Sementara barang-barang impor masih dominan didatangkan dari Tiongkok, Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat. Jika dengan Tiongkok masih tekor, beda halnya dengan Jepang dan Amerika Serikat yang mencatatkan surplus pada neraca perdagangan Indonesia.
Melihat kenyataan itu, saya yakin pemerintah terus melakukan inovasi agar neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok tidak selamanya defisit. Sudah barang tentu para penentu kebijakan tetap mencari celah agar komoditas dalalm negeri bisa berlabuh lebih banyak di sana. Salah satunya bisa digenjot dari sektor pertanian yang nilai ekspornya sementara mengalami peningkatan drastis.
Lagi-lagi ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi meraka yang bergelut di sektor tersebut. Saya yakin pemerintah juga tidak akan tinggal diam. Sudah barang tentu pemerintah akan menerapkan kebijakan yang menguntungkan para pelaku usaha di bidang pertanian, tidak terkecuali buruh pertanian. Betul tidak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H