Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Alumni Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mimpi Mamak dan Baitullah

4 Oktober 2020   21:25 Diperbarui: 4 Oktober 2020   21:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Autodebet itu secara tidak langsung memberikan keringanan kepada saya. Mulai saat ini saya tanamkan dalam hati dan pikiran : "masa sih bisa nyicil jutaan per bulan untuk barang duniawi tapi untuk ibadah haji nggak bisa?" Ini menohok banget. Maafkan. Semoga saya sadar dan selalu ingat impian ke Baitullah.

Mungkin bagi saya yang sudah berusia kepala tiga, kalau mulai nyicil dari sekarang ya mungkin berangkat haji pada saat sudah kepala enam. Alamak. Sudah tua juga. Ah tetapi setidaknya bisa meringankan dalam hal mengumpulkan uang sedikit demi sedikit.

Tujuan utamanya sih bukan saya. Tetapi persiapan bagi anak-anak. Anak tertua saya masih usia 9 tahun. Yang kedua dan ketiga masih di bawah 6 tahun. Artinya, ini menjadi peluang besar agar mereka bisa berangkat haji di usia muda. Bukan malah menikah muda. 

Program Tabungan Rencana Haji Bank Danamon Syariah memungkinkan hal itu bisa terjadi. Anak-anak bisa dibikinkan tabungan haji sejak dini. Nanti saat usia 12 tahun dan terkumpul sebanyak 25 juta sudah bisa mendapatkan nomor porsi haji.

Misalnya nih, kita nyicil sebesar Rp 600 ribu per bulan, maka kita hanya butuh waktu sekitar 4 tahun untuk mendapatkan nomor porsi haji. Kalau anak pertama saya yang berusia 9 tahun tadi mulai dibuatkan tabungan itu, artinya pada saat ia berusia 13 tahun sudah mengantongi nomor porsi haji. 

Dengan rata-rata masa tunggu haji selama 21 tahun, ia sudah bisa berangkat haji pada usia 34 tahun. Itu perkiraan menggunakan masa tunggu haji jamaah Indonesia saat ini. Mungkin saja bakal berkurang jika kuota haji Indonesia ditambah oleh Arab Saudi. Nggak ada yang tidak mungkin. Termasuk saya juga mungkin bisa berangkat haji sebelum lansia.

Syaratnya ya mulai menabung dari sekarang di Tabungan Haji Danamon. Termasuk bagi anak-anak kita. Kalau mereka bisa haji kan jadi ladang pahala juga buat orangtuanya.  Mereka bisa menjadi Haji Muda. Anak Soleh dan Soleha itu bisa mengalirkan pahala bagi kedua orangtuanya.

Sebenarnya, saya pernah punya peluang mendaftar haji. Kalau tidak salah pada usia 25 tahun. Alhamdulillah, ada rezeki rapelan gaji. 

Niat mendaftar haji saya urungkan. Saya melihat wajah Mamak semakin menua. Beliau belum pernah sekalipun menginjak tanah suci. Belum pernah menunaikan ibadah haji.

Akhirnya saya dan istri memutuskan untuk mendaftarkan Mamak saya. Biarlah Mamak saya duluan. Usianya sudah tidak muda lagi. Ditambah masa tunggu haji yang puluhan tahun itu. 

Data Kementerian Agama mencatat sebanyak 61 persen jamaah haji asal Indonesia sudah usia lanjut. Padahal sebagian besar ritual ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima. Tidak jarang kita lihat jamaah haji yang didorong di atas kursi roda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun