"Iya,Pak. Sama-sama."
Rahing meninggalkan warung yang luasnya hanya sekitar 20-an meter persegi itu. Dia berbelok ke arah kanan menuju areal parkir. Diambilnya helm hitam di kaca spion kanan motornya. Lalu memasukkan kunci motor dan memutarnya ke kanan. Mesin motor pun menderu. Tak ada asap hitam tentunya.
Dari warung, Rahing berbelok ke arah kiri jalan raya menuju kantor tempatnya mengabdi. Tumpukan dokumen telah menanti di meja kerja. Wajahnya berseri, perutnya sudah terisi. Walaupun sengatan mentari masih bersemangat hari ini. Lumayan, cucian bisa kering. Seminggu sudah, hujan membasahi bumi Gowa Bersejarah.
Barakallah... (*)
Artikel ini juga diposting di Sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H