Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Alumni Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ballo, Miras ala Makassar

20 Juli 2017   08:21 Diperbarui: 20 Juli 2017   09:50 3195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi : credit to yusranyahya. blogspot. co. id

Pagi ini (20/7) saya sempat membaca berita online tentang perkelahian berujung tewasnya seorang warga di Gowa. Dugaan sementara, salah satu penyebabnya adalah jeriken lima liter alias mereka mungkin dalam pengaruh minuman alkohol (ballo'). Minuman ballo' adalah minuman khas yang bisa memabukkan.

.

Empat hari yang lalu, terjadi kecelakaan di depan masjid dekat rumah. Pengendara sempat tidak sadarkan diri dan tergeletak di jalan raya. Warga yang melihat kejadian tersebut mengangkat korban ke sebuah bangku warung makan. Korban tersebut terindikasi sedang mabuk. Kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi di lingkungan sekitar rumah. Kecelakaan akibat mabuk telah banyak terjadi, bahkan telah memakan korban jiwa. Korban kecelakaan yang mabuk (dalam pengaruh miras), biasanya sulit ditangani di rumah sakit.

.

Dua kejadian di atas dapat menjadi "warning" bagi kita untuk menjauhi miras. Apalagi memang miras adalah minuman haram. Agama sudah melarang. Setumpuk kejadian yang membuat orang meregang nyawa karena diawali miras. Perkelahian antar warga (tawuran) biasanya hanya karena masalah sepele. Anehnya lagi, berawal dari sekumpulan orang yang lagi berpesta miras. Lucunya, perkelahian terjadi antar- mereka sendiri. Penyebabnya satu. Mereka sementara dalam pengaruh miras.

.

Minuman ballo' lazim terlihat saat ada acara hajatan warga. Biasanya mereka berkumpul di belakang rumah empunya hajatan ditemani beberapa ekor itik/bebek, ayam, dan makanan (bi'bikang) lainnya. Makanya, perkelahian sering terjadi di acara hajatan warga. Tak sedikit yang berujung kematian.

.

Peran aparat keamanan sangat dibutuhkan. Razia harus sering digalakkan. Namun tak cukup sampai di situ. Masyarakat juga berperan penting dalam mencegah peredaran atau industri miras ini. Setidaknya, ikut melaporkan setiap kejadian (berkaitan dengan miras) yang berpotensi mengganggu keamanan. Yuk jauhi miras. Sudah terbukti sangat merugikan. Barakallah. (*)

.

#basareng, (Makassar, 20072017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun