Sepulang acara itu, saya diajak makan siang. Dalam perjalanan ke tempat makan siang, saya menerima sms dari salah seorang yang mahasiswa hadir pada acara itu.
*Dan kali ini saya tak keberatan dipanggil bapak, meskipun saya belum menikah. Saya gembira karena semangatnya Willy! :)
Membaca pesan itu, saya bersyukur, dalam hati saya, sambil menyendok makanan, saya bercakap-cakap dengan pacar rahasia saya, “Terima kasih yah, Tuhan! Berkat pertolonganMu, Engkau memampukan aku memberikan yang bermakna. Terpujilah Engkau!”
Saya jadi teringat apa yang pernah seorang teman saya katakan, “Basar itu lebih pas, kalau buatku dan menurutku yah, jadi kayak motivator gitu.” Mendengarnya usai berkata begitu, saya tertawa saja.
Sorenya, saya melihat-lihat kerajinan tangan di Malioboro. Kemudian menunggu kereta malam ke Bandung. Tiba di Bandung dalam sukacita. Seperti tungku yang baru dibakar, panas! Sebelum tidur, saya ingat, dia yang mengingatkan juga mendukung apa yang saya kerjakan. Terima kasih, Aren!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H