Mohon tunggu...
Basar Daniel Jevri Tampubolon
Basar Daniel Jevri Tampubolon Mohon Tunggu... -

Suka dan sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Tahu Diri Dong

30 Mei 2014   18:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:56 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembalinya “Demokrasi

Selasa (27/05) sore, saya menyaksikan pidato Jokowi pada Rapimnas Nasdem di Metro TV, katanya,“Kita harus meninggalkan tradisi lama politik kita. Kalau ketemu, ada yang minta jatah menteri 7, ada yang 8, ada yang cawapres. Kita mesti berani menciptakan tradisi baru, nilai-nilai baru. Ini pendidikan politik, untuk Indonesia yang lebih baik.”

Masih Selasa sore, seorang abang menelepon.

“Sar, itu Jokowi tulus dan benar-benar pernyataannya dia bahwa, kemenangan akan sangat bergantung pada rakyat dan relawan-relawan. Jadi kita harus optimalkan satu bulan ini. Sama-sama kita hantar Jokowi. Meskipun kita korban uang, waktu, dan perasaan. Sebentar lagi kita punya presiden yang berpihak pada rakyat.”

Jokowi sadar tidak bisa membeli suara rakyat. Yang dia yakini, bersama-sama dengan rakyat dapat memenangkan pertarungan. Beliau sampai tidak hapal nama-nama komunitas relawan yang mendukung, semakin hari semakin menjamur. Melibatkan rakyat dengan membuka rekening kampanye.

“Kita sudah membuka rekening kampanye. Kita libatkan rakyat, berapapun sumbangannya diterima, mau seribu, sepuluh ribu, satu juta, kita terima. Dan yang pasti kita ikuti aturan penerimaan sumbangan,”ujarnya.

Rakyat adalah penentu kemenangan dan arah suatu negara. Jokowi dan JK sedang mempraktekkannya. Mengajak rakyat bergotong-royong untuk Indonesia Hebat!

Swing Voter

Saya sempat bilang pada seorang teman,“Eh, aku rasa banyaknya pemilih Jokowi ini yah. Kawan-kawan kelas menengah dan terpelajar. Tapi kok mereka malu-malu yah bantuin kampanye Jokowi di sosial media?”

Teman saya itu berkata,“Iya, banyak, mereka nggak mau menambah ruwetnya lalu-lintas status, opini, dan berbagai bentuk kampanye yang seliweran di media sosial. Mereka memilih bergerak senyap.”

Satu orang seperti saya bisa memperkenalkan sosok dan program Jokowi-JK kepada beberapa sahabat. Dan teman-teman yang bergerak senyap itu sedang melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun