Manfaat menabung emas benar-benar saya rasakan. Emas betul-betul menjaga ketahanan ekonomi keluarga saya. Tidak hanya sekedar menjaga nilai aset, bahkan memberikan keuntungan finansial luar biasa. Teman saya bahkan bisa memberangkatkan umroh keluarga dan kedua orang tuanya dari keuntungan menabung emas saat itu.
Ibu pemilik warung terkesima dengan cerita saya. Kemudian dengan antusias ia bertanya tentang tempat menabung emas yang paling tepercaya. Ia sangat berminat menabung emas untuk mempersiapkan pendidikan anaknya lima tahun kedepan.
Temukan Masalah dan Bantu Memberikan Solusinya
Dari cerita diatas, dapat disimpulkan bahwa di awal pembicaraan saya tidak menginformasikan tentang program diskon yang sedang dijalankan perusahaan. Bukan pula tentang janji-janji manis dari produk yang saya jual. Saya membantu sang ibu menemukan masalah biaya pendidikan anak yang akan dihadapi 5 tahun kedepan. Kemudian saya menyampaikan solusi terbaik dengan manfaat produk yang ditawarkan.
Tagline "Mengatasi Masalah Tanpa Masalah" yang dimiliki Pegadaian sangat relevan sepanjang zaman. Mengapa? Karena setiap manusia pasti punya masalah. Yang sering terjadi orang tidak tahu bahwa dia punya masalah atau berpotensi mempunyai masalah di masa depan. Seorang karyawan dengan penghasilan cukup punya masalah kedepan dengan biaya pernikahan. Setelah menikah ia punya masalah untuk memiliki rumah tinggal. Begitu punya anak akan muncul biaya pendidikan dan seterusnya.
Oleh karena itu seorang pemasar tidak cukup sekedar membagi brosur atau menginformasikan program-program pemasaran yang dilakukan. Lebih dari itu ia harus memahami apa kebutuhan pelanggan atau potensi masalah kedepan serta bagaimana produk yang dimiliki dapat memenuhi kebutuhan mereka. Pengetahuan produk yang baik dan komunikasi yang efektif menjadi kunci menjadi pemasar profesional.
Ingat, pelanggan yang loyal lebih mementingkan manfaat atau kenikmatan produk yang ditawarkan daripada janji manis sebuah iklan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H