Mohon tunggu...
BASUKI TRI ANDAYANI
BASUKI TRI ANDAYANI Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Komunikasi

Praktisi Humas (Public Relations) salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan sejak November 2013. Pemegang sertifikat kompetensi : 1. Expert Public Relations (BNSP-2015), 2 Executive Public Relations (BNSP-2021). Peraih penghargaan : 1. Best Presenter PR Indonesia Award 2021, 2. Tokoh PR Berpengaruh 2021 versi MAW Talks, 3. Tokoh Pemimpin PR Berpengaruh 2021 Kategori Korporasi, 4. Top Ten Corporate Communications of The Year 2022 BCOMSS Awards Kementerian BUMN, 5. Indonesian Most Prominent PR Persons Award 2022 versi The Iconomics 6. Indonesian Top PR Leader Award 2022 versi Warta Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi : Memahami yang Tersurat, Menggali yang Tersirat

18 Februari 2022   15:18 Diperbarui: 18 Februari 2022   15:23 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Bagian 1 dari 3 tulisan)

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS Al Baqarah : 30)

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT menyampaikan informasi kepada para malaikat bahwa sebagai Dzat Yang Maha Pencipta (Al Khaliq) akan menciptakan makhluk baru bernama manusia untuk ditugaskan sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah).

Mendapatkan informasi tersebut malaikat memberikan tanggapan atas keputusan Sang Pencipta dengan kekhawatiran bahwa makhluk tersebut nantinya akan melakukan kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi. Kemudian sebagai Dzat Yang Maha Mengetahui (Al 'Aliim) Allah pun menegaskan "Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Sebagai makhluk yang senantiasa memuji dan menyucikan nama Tuhan, malaikat pun menerima informasi tentang penciptaan manusia itu tanpa sanggah. Apalagi mereka memang tidak memiliki pengetahuan sebagai yang dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Mengetahui.

Menggali yang Tersirat

Proses dialog antara Allah dan malaikat ini kemudian didefinisikan oleh manusia di abad modern sebagai aktivitas komunikasi. Harold Lasswell menggambarkan proses komunikasi sebagai proses menjawab pertanyaan Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect, yang artinya Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana.

Dengan cara berbeda pada tahun 1949 Shannon dan Weaver menyampaikan konsep komunikasi linear. Konsep ini menjelaskan bahwa dalam proses penyampaian pesan dari pengirim ke penerima sering mengalami gangguan (noise) berupa gangguan makna kata (semantik), fisik, psikologis dan fisiologis.

Dalam praktiknya, begitu manusia dilahirkan aktivitas yang pertama kali dilakukan adalah komunikasi, dengan bergerak, menangis, tersenyum atau sekedar membuka mata. Bahkan dalam ajaran Islam yang saya yakini, setiap bayi yang lahir disunahkan untuk diucapkan kalimat Adzan di telinga kanan dan Iqamat di telinga kiri. Hal ini dilakukan untuk mengabarkan tentang kebesaran Tuhan, kesaksian dengan bersyahadat, serta ajakan mendirikan shalat dan meraih kejayaan dunia-akhirat.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menafsirkan ayat Al Quran berdasarkan pikiran saya, mengingat saya tidak mempunyai ilmu dan otoritas untuk menjadi seorang penafsir ayat kitab suci. Yang saya lakukan hanyalah menyampaikan kegelisahan pikir saya, bahwa ternyata komunikasi tidak hanya menjadi aktivitas pertama yang diajarkan kepada manusia. Lebih dari itu, aktivitas komunikasi bahkan telah dilakukan oleh Tuhan dengan malaikat sebelum manusia diciptakan.

Wallahualam bishowab...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun