Mata mu menatap dengan ceria, mengatakan bahwa dunia ini damai dan tentram.
Tawa mu lepas ke seantero cuaca, seakan tiada kesedihan hidup ini.
Hidup kau nikmati dengan cara mu sendiri......
Tangisan dan kesakitan hanya merupakan bagian dari hidup....
Kau beranggapan karena itu harus terjadi....
Anakku....
Aku tidak bisa mengikuti cara pandang mu..bahwa kehidupan itu hanya sebatas mata memandang...
Kehidupan itu sangat keras dan kejam.
Harus dijalani dan di taklukan.
Kalau kau kalah maka kau akan terseret gelombang ombak yang deras yang akan menyeret dan menghempaskan mu ke karang yang keras dan tajam yang akan mencabik-cabik tubuhmu, kemudian jadi santapan hiu-hiu yang buas tanpa mengenal kasihan.
Anakku....