Setelah saya menitipkan barang dan mendapatkan tiket masuk, saya pun mulai memperhatikan interior museum ini. Interior pada lobi museumnya indah sekali layaknya bangunan Eropa bergaya Neoklasik dan tentunya masih terawat dengan baik. Beranjak dari lobi, saya mulai melihat dengan detail denah museum yang terpampang pada dinding ruangan. Terlihat dari denah tersebut, sepertinya tur museum akan berakhir di lobi kembali.
Segera setelah melihat denah tersebut, saya beranjak menuju ruang pelayanan pengunjung. Di ujung ruangan terdapat papan informasi yang berisi foto-foto peresmian museum beserta batu peresmiannya.Â
Diketahui bahwa Museum Bank Indonesia ini telah diresmikan dan dibuka untuk umum pada tanggal 15 Desember 2006. Sebelum menjadi museum, bangunan ini pernah berubah fungsi berkali-kali. Dibangun pertama kali pada tahun 1628, berdiri sebagai Gereja, lalu mengalami renovasi dan menjadi Kantor De Javasche Bank sejak tahun 1828.Â
Pada tahun 1951 terjadilah nasionalisasi perusahaan De Javasche Bank, nasionalisasi ini berdampak pada kepemilikan bangunan ini. Sehingga pada tahun 1953, bangunan ini menjadi milik Bank Indonesia, sampai pada tahun 1993 bangunan ini menjadi cagar budaya dan kemudian beralih menjadi sebuah museum. Nampaknya pemerintah dapat memanfaatkan bangunan ini dengan baik pada akhirnya.
Beranjak menuju ruang pengalihan, di sana terdapat ruangan teater untuk menampilkan sejarah mata uang di Indonesia. Sayangnya ketika saya berkunjung, teater tersebut sedang ditutup. Â
Tanpa berlama-lama, saya pun menuju bagian utama dari museum ini. Ruangan ini adalah ruangan diorama tertutup yang menjelaskan seputar sejarah perkembangan ekonomi, mata uang, terbentuknya Bank Indonesia, sampai dengan kebijakan Bank Indonesia dalam bidang keuangan di Indonesia. Ruangan yang panjang dan berliku-liku ini dibagi menjadi 13 bagian (tertampil pada gambar denah).
Ruang diorama paling awal adalah Ruang Pra BI 1. Ruangan tersebut menampilkan gambaran masyarakat nusantara yang berdagang dengan berbagai alat tukar seperti garam, buah pala, dan sebagainya.Â
Dijelaskan pula masa penjelajahan bangsa Eropa yang kemudian datang ke Indonesia untuk berdagang. Kemudian masuk ke  Ruang Pra BI 2. Pada ruangan ini terdapat penjelasan mengenai bagaimana perekonomian di nusantara dipegang oleh pemerintah Kolonial Belanda sampai dengan sejarah pembentukan De Javasche Bank pada tahun 1828.