Mohon tunggu...
Bart Mohamad
Bart Mohamad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang 'backpacker' yang berkelana di bumi Eropa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Catatan Akhir Perjalanan di Amerika: Alexandria

3 Januari 2013   13:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:34 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_233289" align="alignnone" width="640" caption="Torpedo Factory Art Center di tepi Potomac River, Alexandria (Foto: BM)"][/caption] Mungkin kota Alexandria, Virginia tidak sehebat kota Alexandria di Mesir tetapi kedua kota ini dibuka oleh dua orang tokoh yang memiliki nama yang sama. Alexander The Great adalah sosok yang bertanggung jawab membuka kota Alexandria atau Iskandariah di Mesir dan Kapten Philip Alexander II adalah orang yang membuka pemukiman di Alexandria, Virginia pada tahun 1746. Kota Alexandria, Virginia terletak 10 km di selatan Washington. Dari pusat kota Washington, saya naik Metro Yellow Line yang menuju ke Hutington dan turun di stasiun King Street-Old Town. Metro Blue Line yang menuju ke Franconia-Springfiled juga berhenti di stasiun ini tetapi mengambil route yang sedikit jauh. King Street adalah jalan utama di Alexandria yang berakhir di tepi Sungai Potomac. Dari stasiun ini ada layanan 'free trolley bus' sampai ke tepi Sungai Potomac yang dimulai dari jam 11.30 pagi sampai 10.15 malam. Frekuensi bus ini adalah setiap 15 menit dan berhenti di 20 stasiun. [caption id="attachment_233305" align="alignnone" width="640" caption="Stasiun Metro di King Street, Alexandria (Foto: BM)"]

1357220066840655951
1357220066840655951
[/caption] Turun saja dari Metro saya terlihat monumen besar di puncak bukit yang tidak jauh dari stasiun King Street yaitu George Washington Masonic National Monument. Ia adalah monumen untuk mengenang jasa Presiden Amerika yang pertama yaitu George Washington. Saya sedikit heran mengapa ia didirikan di Shooter Hill, Alexandria dan bukannya di Washington seperti monumen Abraham Lincoln. Menurut sejarah, monumen ini pada mulanya ingin didirikan berdekatan dengan gedung The Capitol di Washington, tetapi warga Alexandria telah dulu mendirikan Washington Monument Association of Alexandria untuk usaha membangun monumen ini di Shooter Hill tidak jauh dari King Street. Arsitektur monumen ini terinspirasi dari Mason Temple yang memiliki kaitan langsung dengan gerakan Freemasonry. Bahkan desain internalnya juga mengambil banyak motif King Solomon Temple yaitu tempat suci orang Yahudi. [caption id="attachment_233306" align="alignnone" width="640" caption="George Washington Masonic National Memorial (Foto: BM)"]
13572204131758247894
13572204131758247894
[/caption] Dari lokasi monumen ini, saya menuruni bukit untuk kembali ke King Street dan melihat-lihat kota Alexandria. Awalnya saya berencana untuk naik 'Trolley Bus' terus ke tepi Sungai Potomac, tetapi mungkin tidak banyak yang bisa saya lihat disepanjang jalan dari bus itu. Akhirnya saya berjalan kaki sambil menikmati angin dingin di Alexandria. Di sepanjang King Street adalah banyak toko-toko yang menjual berbagai jenis produk. Saya singgah sebentar di toko Ross Dress for Less yang memang menjadi 'fovourite' saya kalau berkunjung ke Amerika. Jarak dari stasiun Metro King Street sampai ke King Street Park di tepi Sungai Potomac adalah sejauh 2 km. Jalan ini lurus saja dan Anda tidak akan tersesat untuk menemukan King Street Park. Ada beberapa hal yang menarik yang bisa nikmati di King Street Park. Diantaranya Torpedo Factory Art Center dan Waterfront Park. Pabrik torpedo di Alexandria ini dibangun pada tahun 1918 yang dinamakan US Naval Torpedo Station. Ia dijadikan tempat untuk membuat dan menyimpan torpedo hingga perang dunia kedua. Turut dipamerkan disini adalah Torpedo berwarna hijau Marx XIV yang dibuat pada tahun 1945. Setelah tahun 1945, operasi pabrik ini dihentikan dan bangunan ini digunakan oleh Smithsonian Institution untuk menyimpan hasil seni. Bangunan ini telah direnovasi beberapa kali sampai yang terakhir pada tahun 1983 yang mengubah menjadi galeri pameran seni. Tidak ada biaya masuk. Didalamnya juga terdapat seniman yang berkarya melalui lukisan dan juga arca. [caption id="attachment_233307" align="alignnone" width="640" caption="Waterfront Park di tepi Potomac River (Foto: BM)"]
1357220472705135954
1357220472705135954
[/caption] Di depan Torpedo Factory Art Center ialah Waterfront Park. Ada banyak perahu-perahu pribadi diletakan di jeti. Ada juga layanan feri dan perahu untuk pengunjung yang ingin menikmati Sungai Potomac dari dekat. Jika masih tidak yakin apa yang mau dilihat di Alexandria, Anda juga bisa berkunjung ke Historical Alexandria Visitor Center yang tidak jauh dari waterfront. Berbagai brosur tersedia untuk Anda mendapat informasi yang lebih lengkap tentang kota tua Alexandria ini. Saya menghabiskan waktu satu hari melihat-lihat kota Alexandria. Karena lokasinya tidak jauh dari Washington, maka Alexandria harus Anda kunjungi jika berkunjung ke Washington DC. Dari Torpedo Factory Art Center saya berjalan melalui toko-toko disepanjang Duke Street yang paralel dengan King Street. Karena sudah capek berjalan jauh, saya menaiki 'trolley bus' di depan Market Square sampai ke stasiun Metro untuk kembali ke Washington DC. Memang perjalanan ke Amerika yang memakan waktu hampir dua minggu sangat mengesankan. Mulai dari New York dengan kereta Amtrak, saya singgah di Philadelphia dan Baltimore dan akhirnya ke Washington DC. Ada banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang saya pelajari. Melihat dunia akan membuat kita lebih dewasa melihat masa depan. Saya kembali ke London dengan pesawat Airbus A340-600 Virgin Atlantic dari Bandara Washington Dulles melewati Samudera Atlantik selama hampir 8 jam menuju ke Bandara Heathrow. [caption id="attachment_233309" align="alignnone" width="640" caption="Trolley bus di depan Market Square (Foto: BM)"]
13572208102069847798
13572208102069847798
[/caption] [caption id="attachment_233310" align="alignnone" width="640" caption="Suasana dalam trolley bus (Foto: BM)"]
1357220899844791840
1357220899844791840
[/caption] [caption id="attachment_233311" align="alignnone" width="640" caption="Layanan Feri di Sungai Potomac (Foto: BM)"]
13572209591727479338
13572209591727479338
[/caption] [caption id="attachment_233312" align="alignnone" width="640" caption="Georg Washington Memorial di Shooter Hill (Foto: BM)"]
1357221039176246791
1357221039176246791
[/caption] [caption id="attachment_233313" align="alignnone" width="640" caption="Perjalanan pulang dengan pesawat Virgin Atlantic (Foto: BM)"]
1357221117854180944
1357221117854180944
[/caption] [caption id="attachment_233308" align="alignnone" width="640" caption="Torpedo jenis Mark dibuat pada tahun 1945 (Foto: BM)"]
13572205141213774225
13572205141213774225
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun