Mohon tunggu...
Bart Mohamad
Bart Mohamad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang 'backpacker' yang berkelana di bumi Eropa

Selanjutnya

Tutup

Trip featured

Pentagon dan Tragedi 11 September

18 November 2012   10:58 Diperbarui: 11 September 2020   07:28 2951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu granit yang diukir (Foto: BM)

Tragedi 11 September 2001 telah mengubah lanskap politik dunia terutama negara Amerika. Mungkin banyak yang lupa bahwa tragedi 11 September tidak hanya melibatkan bangunan World Trade Center di tengah-tengah pusat kota Manhattan di New York tetapi juga gedung Pentagon yang menempatkan Departemen Pertahanan Amerika di Arlington, Virginia. 

Lokasi Pentagon meskipun di negara bagian Virginia tetapi tidak jauh dari kota Washington. Malah kita bisa kesana dengan kereta Metro dan turun di stasiun Pentagon. 

Beberapa hari mengembara di kota Washington dengan melihat-lihat monumen dan memorial yang indah, saya kemudian ke Pentagon untuk melihat kehebatan gedung berbentuk Pentagon (bentuk geometris 5 segi) ini dari dekat. Bentuk pentagonal ini sama seperti 'mortar board' yang dipakai oleh sarjana universitas di Indonesia saat wisuda. 

Saya sering melihat teman yang mengupload gambar wisuda mereka di facebook dengan 'mortar board' bersegi lima seperti bentuk gedung Pentagon dari atas. 

Inilah sedikit perbedaan yang unik dibandingkan universitas di Inggris dan Amerika yang menggunakan 'mortar board' bersegi empat. Mungkin ada sejarah tersendiri tentang 'mortar board' berbentuk pentagonal ini.

Stasiun Metro di Pentagon (Foto: BM)
Stasiun Metro di Pentagon (Foto: BM)
Dari Union Station saya menaiki Red Metro menghala ke Shady Grove dan turun di China Town untuk mengganti ke Yellow Metro yang menuju ke Huntington dan turun di stasiun Pentagon. 

Setelah sampai di stasiun Pentagon, saya menaiki ekskalator untuk ke pintu masuk Pentagon. Terlihat ramai  orang berseragam tentara Amerika disekitar gedung Pentagon. 

Tidak jauh dari pintu keluar Metro saya terlihat antrian untuk pengunjung yang ingin masuk ke gedung Pentagon. Antriannya tidak panjang dan saya juga mengambil kesempatan untuk masuk. 

Saya lihat setiap orang yang mengantri disitu membawa sehelai dokumen yang harus ditujukkan kepada polisi disitu. Saya sempat bertanya kepada orang dihadapan saya, cara untuk masuk ke Pentagon. 

Memang saya tidak berencana untuk masuk tetapi jika ada kesempatan, saya tidak harus melepaskan kesempatan itu. Saya diberitahu, untuk masuk ke Pentagon, pengunjung harus memesan minimal 7 hari dari tanggal kunjungan. 

Ia harus di kirim melalui email kepada petugas di Pentagon. Setelah mendapat jawaban, pengunjung harus membawa dokumen itu sebelum dibenarkan masuk. 

Cara itu hanya berlaku untuk warga negara Amerika, jika warga asing pesanan harus melalui kedutaan negara masing-masing di Washington. 

Mendengar keterangan beliau, saya melupakan niat untuk masuk ke gedung Pentagon. Beliau menyarankan saya hanya melihat Memorial Pentagon di luar gedung itu. Memorial itu dibangun untuk memperingati peristiwa 11 September yang juga melibatkan Pentagon.

Di hadapan Pentagon Memorial (Foto: BM)
Di hadapan Pentagon Memorial (Foto: BM)
Saya berjalan menuju ke Pentagon Memorial di bagian barat bangunan bersegi lima ini. Bangunan Pentagon merupakan gedung kantor yang terbesar di dunia dari segi luas. 

Ia siap dibangunkan pada tahun 1943 dan memiliki 5 lantai dipermukaan dan 2 lantai bawah tanah. Pada 11 September 2001, sebuah pesawat American Airlines Flight 77 telah di rampas oleh 5 orang terroris yang kemudian menabrak bagian barat gedung ini. 

Sebanyak 189 orang tewas yaitu 59 penumpang pesawat, 5 orang terroris dan 125 orang karyawan dalam gedung Pentagon. Dinding bagian barat bangunan ini rusak dan telah diperbaiki tetapi masih jelas terlihat perbedaan warna dinding dibagian ini dengan yang lama. 

Saya merekam beberapa foto gedung Pentagon di bagian ini karena ia terletak di depan Pentagon Memorial. Keamanan disekeliling bangunan Pentagon sangat ketat dan tidak diizinkan merekam foto dan video. 

Ketika berjalan dihadapan gedung Pentagon, saya terlihat beberapa pengunjung dari Eropa Timur yang menjempret beberapa foto dihadapan gedung ini. 

Tidak sampai beberapa menit, polisi Pentagon yang bertugas datang dengan kendaraan dan menahan mereka. Mereka diminta menghapus gambar yang direkam.

 Pengunjung hanya bebas merekam foto di Pentagon Memorial tetapi jangan sampai mengambil foto gedungnya. Ini karena ketika keluar dari situ, polisi bertugas akan meminta Anda menunjukkan foto yang diambil. 

Pentagon Memorial dikontrol rapi oleh Polisi Pentagon Amerika Serikat. Saya beruntung karena hanya menggunakan 'compact camera' yang kecil dan ketika keluar pengwal disitu tidak menanyakan apa-apa kepada saya. Jadi, beberapa keping foto bagian gedung Pentagon yang saya.

Bagian dinding yang ditabrak pesawat United Airlines jempret terselamat dalam kamera saya (Foto: BM)
Bagian dinding yang ditabrak pesawat United Airlines jempret terselamat dalam kamera saya (Foto: BM)

Pentagon Memorial dibuka secara resmi pada tahun 2008 oleh mantan Presiden Amerika George Bush. Disini terdapat 184 bangku (bench) untuk memperingati 184 orang yang tewas dalam tragedi 11 September 2001. 

Susunan 'bench' itu menurut umur korban dari yang paling kecil berumur 3 tahun sampai yang paling tua berumur 71 tahun. Pada bangku itu juga di ukir nama korban dan ditanam dengan pohon maple disebelahnya. 

Sama seperti dikebanyakan memorial, pengunjung tidak diperbolehkan membuat bising sebagai menghormati para korban. Senarai lengkap 184 nama korban juga diukir diatas sebuah batu granit hitam di pintu masuk memorial ini. 

Setelah 1 jam melihat-lihat, saya melangkah keluar untuk ke tujuan berikutnya yaitu Pentagon City. Pentagon City kota kediaman dan pusat belanja untuk karyawan Pentagon. 

Saya naik Yellow Metro untuk ke stasiun Pentagon City. Hanya membutuhkan waktu 3 menit karena lokasinya sangat dekat. Stasiun Metro Pentagon City berada di bawah Mall. 

Mall ini menyediakan berbagai fasilitas bagi pengunjung termasuk toko fashion, restoran dan lain-lain lagi. Saya hanya melihat-lihat dan beristirahat sebentar di Starbuck untuk minum Coffee Latte. Pentagon City dipenuhi dengan tentara dan disini jugalah banyak perumahan seperti kondominium dan apartemen didirikan. 

Bisnis yang ada disini juga semuanya berkaitan dengan militer. Tidak apa yang menarik di Pentagon City, dan menjelang sore saya berangkat pulang ke Washington dengan kereta Metro.

Pentagon Memorial disbelah gedung Pentagon. (Foto: BM)
Pentagon Memorial disbelah gedung Pentagon. (Foto: BM)
Batu granit yang diukir (Foto: BM)
Batu granit yang diukir (Foto: BM)
Permandangan gedung Pentagon dari Memorial (Foto: BM)
Permandangan gedung Pentagon dari Memorial (Foto: BM)
foto: BM
foto: BM
 
Herlikopter tentara terbang di atas gedung Pentagon (Foto: BM)
Herlikopter tentara terbang di atas gedung Pentagon (Foto: BM)
Pentagon City (Foto: BM)
Pentagon City (Foto: BM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun