Mohon tunggu...
Bart Mohamad
Bart Mohamad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang 'backpacker' yang berkelana di bumi Eropa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Philadelphia: Tempat Kelahiran Negara Bernama Amerika

28 Agustus 2012   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:13 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_209106" align="alignnone" width="640" caption="Penceritaan semula sejarah kemerdekaan Amerika (Foto: BM)"][/caption] Dari kota 'The Big Apple' (New York) saya berkelana dengan kereta Amtrak ke kota 'The Birthplace of America' yaitu kota Philadelphia. Philly atau Philadelphia terletak di negara bagian Pensylavania di selatan New York State. Kereta yang saya naiki dari New York Penn Station memakan waktu satu jam setengah untuk sampai ke Philadelphia 30th Street Station yang jaraknya hampir 100 miles. Sepanjang jalan permandangan hanyalah bangunan dan penempatan penduduk dan tidak ada panorama indah seperti di Selandia Baru atau pun di negara-negara Eropa lain yang pernah saya kunjungi. Suasana hambar disepanjang perjalanan. Tiket Amtrak telah saya beli melalui online di website Amtrak sejak jaiuh hari lagi karena khawatir tidak dapat waktu perjalanan yang saya inginkan jika membelinya di stasiun. Pembayaran bisa melalui kartu kredit atau debit dan kemudian Amtrak akan mengirim email  'booking notification' dalam bentuk 'pdf file'. Pemberitahuan pesan itu harus dicetak karena di dalamnya ada 'barcode'. Tetapi pemberitahuan pesan itu bukan tiket yang sah karena kita harus mengambil tiket di stasiun sebelum berangkat. Karena Amtrak memiliki sistem tiket yang canggih, kita bisa mencetak tiket itu di kios Quick-Track. Anda hanya perlu 'scan' barcode yang telah diemail oleh Amtrak dan tiket akan dicetak secara otomatis. Jadi, di Penn Station saya mencetak 3 keping tiket sekaligus yaitu untuk perjalanan New York - Philadelphia, Philadelphia - Baltimore dan Baltimore - Washington. [caption id="attachment_209108" align="alignnone" width="640" caption="Stasiun Kereta api di Philadelphia (Foto: BM)"]

13461428981246081211
13461428981246081211
[/caption] Harga tiket untuk rute New York - Philadelphia berharga $ 22.56, Philadelphia - Baltimore ($ 19.41) dan Baltimore - Washington berharga $ 7.03. Total tiket yang saya bayar adalah $ 49.00 yaitu sama harga tiket jika perjalanan terus New York - Washington. Jadi, untuk Anda yang ingin mengunjungi New York dan Washington harus juga berhenti di Philadelphia dan Baltimore kerana harga tiketnya sama. Saya sampai di stasiun kereta Phidladelphia jam 9.30 pagi dan dari situ saya harus naik subway ke hostel. Saya membeli 'one day pass' yang bisa digunakan untuk subway, SEPTA bus dan trolley yang berharga $ 7.00. Tiket ini bisa digunakan sebanyak 8 kali dalam satu hari. Karena waktu 'cehck-in' hostel jam 2.00 sore, saya hanya menitipkan 'backpack' saya di hostel itu dan terus keluar berjalan-jalan di kota Philadelphia. Penjaga hostel itu memberikan saya selembar peta kota Philly dan merekomendasikan tempat-tempat menarik yang harus saya kunjungi. Tempat utama yang harus saya kunjungi menurut beliau adalah Independence National Historic Park yang memamerkan sejarah kemerdekaan Amerika.

****

[caption id="attachment_209109" align="alignnone" width="640" caption="Independence Visitor Center (Foto: BM)"]

13461429602120959955
13461429602120959955
[/caption] Lokasi pertama yang harus Anda tuju di kota Philly adalah Independence Visitor Center (IVC) yaitu tempat di mana Anda mendapatkan informasi tentang tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Ia dibuka setiap hari dari jam 8.30 pagi sampai 6.00 sore. Disini pengunjung bisa mendapatkan berbagai informasi dan yang menarik. Ia menyediakan berbabagai fasilitas seperti cafe, tayangan video tentang kemerdekaan Amerika dan penjualan souvenir. Apa yang menarik, ia seperti museum 'hidup' dengan berbagai karakter yang berpakaian di zaman dahulu yang bercerita tentang kemerdekaan Amerika secara lisan kepada pengunjung. Pengunjung bisa bertanya kepada karakter-karakter ini bagaimana peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Amerika. Sesuatu yang menarik untuk di adaptasi untuk museum-museum di Indonesia. Sangat interaktif dan lebih menarik minat anak-anak mempelajari sejarah karena mereka bosan jika berkunjung ke museum hanya melihat artifaks kaku dan teks yang panjang untuk dibaca. Di IVC saya kagum dengan upaya dan kreativitas mereka membuat sejarah kemerdekaan Amerika seolah-oleh 'hidup' di abad ke 21 meskipun ia telah lama terjadi yakni pada abad ke 19. Di bagian dalam gedung IVC ada beberapa artefak sejarah Amerika dan berbagai gambar-gambar untuk memudahkan pengunjung memahami bagaimana sebuah negara baru bernama Amerika terbentuk. [caption id="attachment_209110" align="alignnone" width="640" caption="Paman ini bercerita tentang sejarah Amerika (Foto: BM)"]
1346143015497551596
1346143015497551596
[/caption] Tidak jauh dari IVC terletak Independence Hall yaitu tempat proklamasi kemerdekaan Amerika dan tempat Konstitusi Amerika di tandatangani. Tiket masuk adalah gratis tetapi harus di ambil di IVC menurut waktu yang sesuai dengan jadwal Anda. Pada akhir pekan di musim panas ada banyak pengunjung ke sana. Anda harus mengantre di IVC untuk mendapatkan tiket sewal jam 8.30 pagi karena tur ke Independence Hall dimulai pada jam 9.00 pagi. Tepat di depan IVC terletak situs Rumah Presiden yang pernah didiami oleh George Washington dan John Adams. Masuk gratis dan dibuka 24 jam. Tetapi Anda harus mengantre untuk masuk kesini karena ia adalah lokasi yang menjadi fokus orang ramai di Independence National Historic Park. Disini juga sejarah diceritakan secara interaktif dan ada tayangan video yang untuk ditonton oleh pengunjung. Philadelphia pernah menjadi kota terbesar dan terpenting bagi koloni Inggris di Amerika yang dinamakan British Amerika. Pada Revolusi Amerika akhir abad ke 18, 13 buah koloni Inggris di Amerika Utara coba membebaskan tanah mereka dari British Empire untuk membentuk negara baru yang disebut Amerika Serikat. Inggris telah mengirim tentara untuk mencegah usaha ini dan terjadinya Perang Kemerdekaan Amerika dari tahun 1775-1783. Namun, pada 4 July 1776 Deklarasi Kemerdekaan Amerika telah di umumkan di Philadelphia dan sinilah lahirnya negara baru bernama Amerika. Dari tahun 1790 sampai 1800 Philadelphia menjadi ibu kota Amerika Serikat sebelum District of Columbia atau sekarang dikenal sebagai Washington DC mengambil alih peran sebagai ibu kota. Meskipun peran ibu kota pindah tetapi Philly tetap menjadi kota terbesar ketika itu dan menjadi pusat kebudayaan dan ekonomi utama untuk negara Amerika. Tetapi kemudian peran itu berkurang dan akhirnya New York telah mengambil alih sebagai pusat pertumbuhan ekonomi terbesar dan menjadi kota terbesar di Amerika. Philadelphi semakin dilupakan oleh kebanyakkan orang. Bahkan, banyak yang kurang tahu bahwa pada suatu waktu dahalu Philadelphia adalah kota yang banyak menyumbang jasa kepada berdirinya negara hebat di abad ke 20 yaitu Amerika Serikat. [caption id="attachment_209120" align="alignnone" width="640" caption="Ruangan Pameran di dalam IVC (Foto: BM)"]
13461439061885497001
13461439061885497001
[/caption] [caption id="attachment_209122" align="alignnone" width="640" caption="National Contitutional Center (Foto: BM)"]
13461439581668278019
13461439581668278019
[/caption] [caption id="attachment_209123" align="alignnone" width="640" caption="Kereta kuda di Philadelphia (Foto: BM)"]
1346144034485205407
1346144034485205407
[/caption] [caption id="attachment_209124" align="alignnone" width="640" caption="Bus for sightseeing (Foto: BM)"]
1346144093253914535
1346144093253914535
[/caption] [caption id="attachment_209111" align="alignnone" width="640" caption="Situs Rumah Presiden Amerika (Foto: BM)"]
134614308066269173
134614308066269173
[/caption] [caption id="attachment_209113" align="alignnone" width="640" caption="Suasana di dalam IVC (Foto: BM)"]
1346143122295652329
1346143122295652329
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun