Mohon tunggu...
Bart Mohamad
Bart Mohamad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang 'backpacker' yang berkelana di bumi Eropa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ada Demo di Taksim Square, Istanbul

17 Mei 2012   17:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_188881" align="alignleft" width="640" caption="Demo di sepanjang Istiklal Street (Foto: BM)"][/caption] Taksim adalah sebuah kawasan komersial di kota Istanbul dengan gedung-gedung yang lebih modern dibandingkan di Sultanahmet. Menyeberangi Galata Bridge dari Eminonu Anda akan memasuki daerah Taksim. Taksim masih berada di wilayah Eropa dan beberapa tempat menarik harus Anda kunjungi di sini seperti Galata Tower, kereta bawah tanah 'Tunel' yang dikatakan kedua tertua setelah 'underground' di kota London. Yang paling menarik dan menjadi fokus utama di Taksim adalah pusat perbelanjaan di sepanjang Istiklal Street hingga ke Taksim Square. Saya berjalan kaki mendaki puncak bukit di daerah Taksim ke Galata Tower yaitu puncak menara yang menjadi 'landmark' kota Istanbul dan jelas terlihat dari daerah Sultanahmet. Ia adalah menara 9 lantai dengan ketinggian lebih 60 meter. Apa yang menyita perhatian saya ke sana adalah karena beberapa orang Turki yang saya temui mengatakan bangsa Turki adalah orang pertama di dunia yang terbang dengan pesawat sejauh 6 km dimulai dari puncak Galata Tower melintasi Selat Bosphorus hingga ke Anatolia yaitu di bagian Asia. Ia dilakukan tahun 1630 yaitu 250 tahun sebelum Wright Brothers menerbangkan pesawat mereka di Kitty Hawk, North Carolina. Tetapi sayangnya usaha seorang sosok 'aviator' bernama Ahmed Celebi tidak mendapat dukungan pemerintah saat itu, Sultan Murad Khan IV. Bahkan ia dikatakan sangat berbahaya dan bisa mengancam keamanan negara. Akhirnya ia dibuang negeri ke Algeria dan meninggal disana. Itu adalah satu peristiwa hitam dalam sejarah sains dan teknologi di zaman Khalifah Ottoman yang bukan saja tidak mendukung karya anak bangsa, malah membuang mereka. Tetapi kontribusi Ahmed Celebi kepada sains di iktiraf oleh seorang pengembara bernama Evlya Celebi yang memberi gelar 'Hezarfen' yang berarti 'a thousand sciences' dalam buku pengembaraannya yang berjudul 'Seyahatname'. [caption id="attachment_188882" align="alignleft" width="640" caption="Permandangan Galata Tower dari daerah Sultanahmet (Foto: BM)"]

1337275922506464447
1337275922506464447
[/caption] Galata Tower bisa dinaiki menggunakan 'lift' dengan tiket berharga 10 Lira. Diruangan atas ada restoran dan ruang tinjau. Dari puncak Galata Tower, kita bisa melihat keseluruhan kota Istanbul. Panorama Galata Bridge, Selat Bosphorus, Tokapi Palace dan masjid-masjid indah. Tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk setiap pengunjung harus berada diatas puncak itu. Jadi saya bisa menghayati keindahan kota Istanbul dengan tenang. Tetapi oleh karena terlalu banyak orang diatas itu dan angin bertiup kencang, maka kita tidak bisa berlama-lama disana. Tetapi pengalaman di puncak Galata Tower itu memang sangat menarik. Saya dapat gambarkan bagaimana perasaan Ahmed Celebi berada di puncak menara itu lebih 400 tahun lampau. Setelah menikmati kota Istabul dari puncak menara saya melalui lorong-lorang sempit berbukit mengarah ke Istiklal Caddesi yaitu pusat perbelanjaan komersial dengan toko-toko yang bermerek internasional. Bagi yang suka dengan aktivitas berbelanja disinilah 'surga' mereka. Tetapi saya dapati harga dan produk yang dijual masih mahal berbanding toko-toko di  Oxford Street di London atau di sekitar Times Square, New York. Jalan ini memang pusat perhatian orang ramai dan berbagai acara 'street show' ada di sini. Dihujung jalan Istiklal terdapat sebuah dataran kecil dinamakan Taksim Square dimana lokasinya Monument of Republic yaitu sebuah tugu sempena memperingati berdirinya Republik Turki pada tahun 1923. Bendera besar Turki berkibar megah di dataran ini. Ada stasiun Metro Istanbul bersebelahannya yang menghubungkan Taksim dengan tramway dan layanan feri di Terminal Kabatas. Jika Anda tidak mau berjalan, Anda bisa naik tram dari Sultanahmet dan kemudian mengganti ke furnicular Metro di Kabatas ke Taksim. Rute furnicular dari Kabatas di tepi pantai melalui terowongan yang di tebuk hingga sampai ke puncak bukit di Taksim. Hampir sama dengan konsep 'Tunel' di Karakoy di kaki bukit dekat Galata Bridge yang menghubungkannya ke puncak bukit di Beyoglu tidak jauh dari Galata Tower. Dari Beyoglu Anda bisa menaiki Nostaljik tramway ke Taksim. [caption id="attachment_188883" align="alignleft" width="640" caption="Nostaljik Tramway dari Taksim Square ke Tunnel (Foto: BM)"]
1337275981880984949
1337275981880984949
[/caption] Ketika saya sampai di Taksim Square saya melihat banyak polisi sedang siap dihadapan dataran itu. Tetapi saya merasakan suasana tenang dan tidak ada tanda-tanda yang kritikal. Sedang saya melalui jalan Istiklal ribuan orang berarak dengan poster, baliho dan spanduk yang saya tidak tau apa maksudnya menuju ke Taksim Square. Rupa-rupanya ada demo besar di Taksim Square. Taksim Square sering menjadi lokasi unjuk rasa untuk warga Turki. Bahkan beberapa insiden unjuk rasa sebelum ini melibatkan kematian. Disini juga terjadi keributan antara pendukung tim sepak bola Galatasary dengan Leeds United ketika leg pertama Semi Final untuk piala UEFA pada tahun 2000 yang menyebabkan 2 orang pendukung Leed meninggal. Ia juga pernah menjadi sasaran teroris Kurdish membunuh diri dengan meledakkan bom dibadan sendiri dan melukai ramai orang termasuk polisi. Sesungguhnya Taksim Square banyak menyimpan sejarah suka duka warga Turki. Jika Anda berkunjung ke Istanbul, daerah Taksim juga harus Anda kunjungi karena ia memiliki nuansa yang berbeda dengan Sultanahmet. [caption id="attachment_188885" align="alignleft" width="640" caption="Polisi sedang bersiap sedia di Taksim Square (Foto: BM)"]
1337276029895233571
1337276029895233571
[/caption] [caption id="attachment_188886" align="alignleft" width="640" caption="Monument of Republic di Taksim Square (Foto: BM)"]
13372760781140890550
13372760781140890550
[/caption] [caption id="attachment_188887" align="alignleft" width="640" caption="Sculpture Ikan di hadapan stasiun Metro Taksim (Foto: BM)"]
13372761191476820083
13372761191476820083
[/caption] [caption id="attachment_188888" align="alignleft" width="640" caption="Permandangan dari Galata Tower. Dikejauhan Masjid Sulaimaniye (Foto: BM)"]
13372761721027999800
13372761721027999800
[/caption] [caption id="attachment_188889" align="alignleft" width="640" caption="Memancing dari atas Jembatan Galata (Foto: BM)"]
13372762361204933621
13372762361204933621
[/caption] [caption id="attachment_188890" align="alignleft" width="640" caption="Stasiun Tunel di Kadakoy dekat dengan Galata Bridge (Foto: BM)"]
1337276278173548261
1337276278173548261
[/caption] [caption id="attachment_188891" align="alignleft" width="640" caption="Selat Bosphorus yang membiru (Foto: BM)"]
13372763251138379483
13372763251138379483
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun