Mohon tunggu...
Bart Mohamad
Bart Mohamad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang 'backpacker' yang berkelana di bumi Eropa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Destinasi Istanbul: Disapa Anjing Beagle di Bandara Heathrow

8 Mei 2012   12:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_186608" align="alignleft" width="640" caption="Arrival Hall, Terminal 4 Heathrow (Foto: BM)"][/caption] Terlalu banyak hal yang menarik yang saya temui di kota Istanbul. Tulisan saya dimulai dengan kuliner yang harus Anda coba di Istanbul yaitu Pilav dan kemudian pada seri berikutnya saya menulis tetang masjid-masjid yang indah. Sebenarnya ada banyak lagi pengalaman perjalanan saya sebagai 'backpacker' ke Istanbul yang ingin dicerita. Rencana saya ke Istanbul di buat di saat akhir. Bukan kebiasaan saya merencana perjalanan  'last minute' tetapi karena sibuk dengan rutinitas harian akhirnya saya memutuskan ke Istanbul tanpa rencana yang details. Saya memesan tiket pesawat Turkish Air lewat internet dan harganya agak mahal yaitu pulang pergi sekitar £ 162. Awalnya saya melihat website Easyjet yaitu pesawat 'low cost' tetapi harganya sudah agak mahal karena hanya 1 minggu saja lagi sebelum waktu berangkat yaitu sekitar £ 142 pulang pergi. Beda tipis dengan Turkish Air yang menyediakan paket premium termasuk makan dan bagasi hingga 24 kg. Harga Easyjet belum lagi termasuk biaya bagasi dan makan yang harus di beli di dalam pesawat seperti Air Asia. Setelah di pikirkan secara mendalam, Turkish Air lebih baik dan pesawat berangkat dari Terminal 3 Heathrow yang jaraknya hanya 5 mil dari rumah saya. Kalau Easyjet berangkat di bandara Stansted yang jauhnya 70km dan memakan waktu 1 jam dengan bus. Tambang bus dari rumah saya ke Heathrow hanya £ 1.35 dibandingkan ke Stansted yang membutuhkan biaya £ 10 untuk satu perjalanan. Oleh karena jarak yang dekat, saya agak santai saja dan tidak terburu-buru ke bandara. Setiba di bandara saya langsung ke bagian dewan berangkat karena saya sudah membuat check-in online dan bagasi yang saya bawa hanya sebuah backpack yang berat tak sampai 10kg bisa di bawa ke dalam pesawat. Biasanya dewan keberangkatan di bandara Heathrow terutama di Terminal 3 agak 'crowded' dengan orang-ramai. Saya masih menunggu karena pintu keberangkatan masih belum muncul di layar. Sambil minum kopi di ruang menunggu dan melihat-lihat barang-barang yang dijual di toko-toko 'duty free'. 45 menit sebelum waktu berangkat barulah muncul nomor gate untuk pesawat Turkish Air ke Istanbul dan saya berjalan menuju ke Gate takut keterlambatan. Agak sedikit diluar kebiasaan, para penumpang di cek sekali lagi passportnya di depan pintu masuk. Mungkin tujuan Istanbul adalah antara tujuan yang berisiko dan harus diberikan perhatian. Mereka khawatir dengan aktivitas teroris barangkali. Terlihat juga seorang polisi bersama dengan seekor anjing baka Beagle yang biasa dipakai untuk mendeteksi bau bom atau narkoba. Ini pertama kali saya melihat ada pemeriksaan rapi di bandara Heatrow bersama anjing. Permandangan ini biasa saya temui di bandara di Amerika tetapi sepanjang melakukan perjalanan menggunakan bandara Heathrow inilah pengalaman pertama. Saya tenang saja karena tidak membawa apa-apa barang yang bisa menyebabkan anjing itu mendekati saya. Bahkan saya juga tidak membawa makanan didalam backpack, yang ada hanya pakaian, kamera dan i-pad. Kadang-kadang si gogok ini juga sensitif dengan bau makanan. Ketika menghampiri konter petugas untuk mengecek passport, tiba-tiba anjing itu berlari ke arah saya dan berdiri dengan dua kaki belakangnya dan 2 kaki depannya berada di paha saya. Wah .. bikin kacau anjing ini. Ia membau sesuatu dipoket depan celana jeans saya. Kemudian anjing itu memberi sinyal muka kepada polisi, si penjaganya. Polisi itu memberitahu saya 'you see her face ... she smelled money, did you bring the money '. Saya masih kaget dengan pertanyaan polisi itu lalu menjawab .. yeah .. a few hundred Liras and pounds as well. '. Polisi itu menjawab .. it's ok, no problem. Tapi saya masih belum puas karena bagaimana anjing betina itu bisa tahu saya bawa uang lira. Memang penasaran, karena biasa anjing diajarkan membau bom dan narkoba saja. Polisi itu menjawab, anjing yang dibawa itu juga dilatih untuk membau uang kertas baru. Menurut polisi itu lagi, sinyal muka anjing itu berbeda berdasarkan apa yang dibau. Memang saya membawa bank note Turkish Lira yang baru kerana saya diberikan uang itu ketika menukarnya di 'money changer' Mark & ​​Spencer. Jadi untuk 'backpacker' mintalah uang yang lama ketika mengganti uang jika tidak mau di sapa manja oleh anjing Beagle di bandara. Pengalaman baru bagi saya dan sebagai seorang backpacker kita harus sentiasa siap dengan hal-hal diluar jangka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun