Wisatawan bisa bersepeda di kota Kopenhagen tetapi saya sedikit khawatir dengan peraturan lalulintas di kota ini. Sepertinya sepeda di kota ini tidak memiliki rem dan mereka akan membunyikan lonceng untuk memberi sinyal kepada pejalan kaki untuk memberi laluan kepada mereka. Saya beberapa kali hampir ditabrak oleh sepeda yang laju memasuki simpang. Jika sesiapa yang ada keberanian dapat menggunakan sepeda secara gratis yaitu dengan membayar deposit sebesar DKK20.00 (Rp32.000) di 125 buah tempat parkir sepeda yang tersedia. Setelah selesai menggunakannya Anda harus menyerahkan kembali sepeda itu dimana-mana parkir di sekitar kota Kopenhagen dan uang deposit Anda DKK20.00 akan dikembalikan.
Karena saya ingin membuat perjalanan yang jauh dan kurang keberanian, maka saya memutuskan untuk membeli City Pass yang berlaku selama 72 jam berharga DKK180.00 (Rp290.000). Tiket ini bisa digunakan sampai ke Bandara Kastrup yaitu bandara untuk perjalanan pulang saya ke London. Saya kira ia lebih menghematkan untuk siapa yang ingin menjelajah kota Kopenhagen dalam waktu 3 hari.
Sebenarnya pusat kota Kopenhagen bisa di jelajahi hanya dengan berjalan kaki. Struktur kota ini seakan-akan kota Oslo yang terletak di tepi pantai dan banyak kanal-kanal dipinggir kota ini. Saya hanya berjalan kaki melalui gedung dan toko-toko di sepanjang jalan sambil menikmati keindahan kota ini. Pusat belanja yang terkenal adalah disepanjang Stroget Street yang dikatakan memiliki jalur pejalan kaki yang terpanjang di Eropa. Saya agak santai saat melalui jalan ini karena hanya mau melihat-lihat nuansa kota ini serta memperhatikan kehidupan masyarakat lokal. Barang yang dijual semuanya mahal-mahal dan tidak mampu untuk ukuran seorang backpacker seperti saya. Toko produk merek internasional seperti Gucci, Luis Vuitton, Channel dan Hugo Boss ini ada disini. Lokasi ini cocok untuk siapa yang berminat dengan aktivitas 'window shopping'.
Dihujung Stroget Street saya menemukan Radhaus Pladsen (City Hall Square). Gedung tua City Hall ini agak unik dengan fitur gaya Ranaissance yang dibangun pada tahun 1905. Disinilah dimulainya 0 km negara Denmark untuk menghitung jarak ke utara, selatan dan barat. Dataran di bagian depan gedung City Hall banyak menyaksikan acara besar seperti kemerdekaan Denmark dari Jerman pada Mei 1945 dan ketika kemenangan Denmark dalam sepak bola Eropa Championship pada tahun 1992 yang mengumpulkan lebih 100.000 orang. Ketika saya disana, ada beberapa aktivitas yang sedang berlangsung dari kelompok Falun Gong dan pertunjukan dari kelompok musik Amerika Selatan. Grup musik dari Selatan ini banyak saya temui dikota-kota Eropa sebelum ini seperti di Lisbon, Paris dan beberapa kota lain.
Tidak jauh dari City Hall ada sebuah taman hiburan yang tertua di dunia yaitu Tivoli Garden yang berusia lebih 180 tahun. Ia menggabungkan pusat hiburan, restauran, acara konser dan teman permainan. Berhadapan dengan pintu masuk Tivoli Garden adalah Stasiun kereta api untuk Kopenhagen dan terdekat dengan 'commercial district'. Bagi yang berminat mengumpulkan koleksi T-Shirt Hardrock, cafe Hardrock juga terletak disini. Saya sering dipesan oleh teman membeli souvenir t-shirt Hardrock tetapi harganya lumayan mahal.
Satu lagi lokasi yang tidak harus lupa untuk dikunjungi di Kopenhagen adalah Nyhavn Waterfront yang telah ada sejak abad ke 17 lagi. Foto Nyhavn sering digunakan dalam promosi pariwisata dan telah menjadi ikon penting untuk kota Kopenhagen. Bangunan gudang tua yang berbagai warna beserta kapal-kapal layar di tepi kanal di Nyhavn sangat cantik dijadikan foto kenangan dan terlihat sangat indah dalam musim apa sekali pun. Anda juga bisa menaiki kapal melalui kanal untuk menikmati keindahan pantai Kopenhagen. Ada banyak layanan bot yang tersedia untuk para wisatawan.
Denmark adalah sebuah negara Constitutional Monarchy di bawah Queen Margrethe II. Sistem negara monarki ini telah ada sejak abad ke 8 lagi. Denmark adalah salah satu dari 8 negara yang masih menerapkan sistem monarki di Eropa selain United Kingdom, Belgia, Spanyol, Luxemburg, Belanda, Norwegia dan Swedia. Oleh itu jangan lupa berkunjung ke Amalianborg Palace di mana ratu Denmark dan kerabat diraja bersemayam. Ada lagi beberapa tempat yang harus menjadi tujuan Anda ketika berada di Kopenhagen seperti Little Mermaid yang terletak tidak jauh dari Royal Palace (Amalanborg Palace), Marble Church, Universitas Kopenhagen dan banyak lagi. Walaupun biaya hidup di kota Kopenhagen ini agak mahal dan kurang diminati oleh para wisatawan dan backpackers tetapi ia harus dikunjungi. Saya mengunjungi kota Kopenhagen dan Oslo yang dikatakan mahal karena menginginkan pengalaman kehidupan 'mahal' masyarakatnya. Setidaknya saya lebih menghargai kehidupan sederhana di negara sendiri.