Mohon tunggu...
MUHAMMAD FAUZANNUR
MUHAMMAD FAUZANNUR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA DI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

SAYA ADALAH SALAH SATU MAHASISWA DAN MAHASANTRI DI SALAH SATU UNIVERSITAS DI MALANG LEBIH TEPATNYA MAHASISWA SEMESTER SATU DAN SAYA MEMILIKI HOBI MENGHITUNG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Medsos Menjadi Jembatan Antar Rakyat dan Pemerintah

4 Desember 2022   14:32 Diperbarui: 4 Desember 2022   14:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pada era digital saat ini sudah banyak sekali media sosial yang sangat membantu semua orang dalam berinteraksi secara tidak langsung dengan sesamanya. Hal itu menjadikan media sosial atau yang biasa disingkat medsos sebagai suatu alat bantu bagi masyarakat untuk lebih mudah lagi menyuarakan suara mereka kepada pemerintah yang telah mereka pilih, karena Indonesia merupakan negara demokrasi maka dari itu seluruh rakyat bebas berpendapat. Demokrasi sendiri merupakan dua kata yang digabung menjadi satu yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "Demos" dan "Kratos" yang masing -- masing mamiliki arti sendiri, demos berarti rakyat atau khalayak sedangkan kratos memiliki arti pemerintahan. Jadi, demokrasi dapat diartikan sebagai suatu pemerintahan yang memberi kebebasan terhadap rakyatnya dalam berpendapat. 

 Adanya teknologi digital pada zaman sekarang menjadikan semua aspek kegiatan dapat dilakukan melalui medsos yang mana akan lebih mudah dan akan lebih cepat tersampaikan kepada yang dituju oleh masyarakat dalam menyuarakan pendapat mereka untuk negara, karena berdasarkan berita yang ada beberapa tahun belakangan ini sistem demokrasi di Indonesia menurun secara drastis. Pada tahun 2020 pada masa awal terjadinya bencana bagi kita yaitu adanya Covid-19 yang melanda hampir seluruh penduduk bumi dan tidak sedikit Covid-19 memakan korban hingga meninggal. Yang akan kita bahas bukan Covid-19 melainkan digelarnya Pilkada pada tahun 2020 lebih tepatnya pada bulan September yang mana pada saat itu Indonesia sedang tidak baik -- baik saja, tetapi mereka justru menggelar Pilkada. Padahal telah banyak rakyat yang telah berpendapat bahwasannya tidak perlu dilaksanakannya Pilkada tersebut walaupun dengan sistem protocol, seperti halnya organisasi islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama yang menyerukan penundaan atas digelarnya Pilkada. Pengurus Besar NU menyerukan pendapatnya bahwasannya Pilkada tak sesuai dengan komitmen memutus rantai Covid-19 meskipun ada protocol Kesehatan yang ketat, tetapi yang terjadi dilapangan terbukti kerumunan yang tak terelakkan dan sulit menghindari kerumunan tersebut. Tidak hanya NU saja yang bersuara pada saat itu melainkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ikut berpendapat hal yang sama terkait diselenggarakan Pilkada di tengah tren kasus positif Covid-19 yang terus meroket, mereka berpendapat bahwasannya Pilkada tidak perlu dilaksanakan dan lebih baiknya bagi mereka focus terlebih dahulu untuk menangani pandemic Covid-19.

 Maka dari itu dengan adanya teknologi digital yang memberikan fasilitas medsos bisa memberikan peluang yang besar bagi rakyat untuk suaranya didengar dan lebih cepat direspon oleh pemerintah. Supaya penggunaan medsos berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan dibutuhkan pula kepekaan dan fast respon bagi pemerintah supaya mereka yang memberikan aspirasi tidak enggan lagi dalam memberikan pendapat mereka kepada pemerintah dilain waktu, karena kebanyakan apa yang disampaikan rakyat kepada pemerintah ada Sebagian yang tidak direspon atau mereka hanya pura -- pura merespon yang pada dasarnya mereka tidak sama sekali merespon pendapat yang disampaikan oleh rakyat untuk mereka para pemerintah. Setidaknya kalau memang mereka memiliki waktu yang sangat sibuk setidaknya memiliki asisten khusus yang mengurus bagian permedsosan supaya apa yang disampaikan rakyat kepada pemerintah tidak menjadi hal yang sia -- sia, karena pada dasarnya aspirasi sangat dibutuhkan negara dalam menjalankan sistem demokrasi sebab demokrasi memiliki arti yang menyangkut rakyat. 

 Tidak sedikit yang berpendapat bahwasannya adanya medsos yang digunakan masyarakat justru menjadi kesempatan bagi pemerintah dalam menjalankan misi -- misi gelapnya bagi yang memiliki, bagi mereka yang berpendapat tidak terlalu penting suara rakyat dapat memanfaatkan media sosial menjadi alat yang sangat berguna untuk berbuat hal -- hal yang seharusnya tidak dilakukan. Namun tidak sedikit pula yang memanfaaat medsos demi memakmurkan rakyat dan memajukan negara Indonesia, mereka akan menjadikan medsos sebuah media yang mereka gunakan sebagai alat bantu dalam menjalankan tugas dan kewajiban mereka dengan cara memberikan berita -- berita penting bagi rakyatnya. Seperti contohnya Instagram dan twitter yang kedua -- nya menjadi salah satu medsos yang digunakan untuk menyebarkan berita -- berita penting tentang kenegaraan selain dari google, justru kebanyakan dari masyarakat Indonesia kalangan muda lebih suka menggunakan Instagram daripada google disebabkan selain ada berita penting didalamnya terdapat banyak sekali video dan foto -- foto yang bisa menghibur mereka kalangan muda, akan tetapi masih sedikit dari kalangan orang tua yang menggunakan Instagram melainkan mereka lebih memilih menggunakan WhatsApp, karena bagi mereka WhatsApp merupakan media sosial yang paling mudah digunakan bagi kalangan orang -- orang awam yang baru mengerti tentang medsos.

 Tapi bagi saya individu medsos salah satu media yang sangat berarti jika berada ditangan orang yang tepat, karena kalau sudah jatuh pada tangan -- tangan kotor yang menggunakan medsos tanpa aturan maka jadinya seperti yang saat ini terjadi yaitu banyaknya berita -- berita HOAX atau berita bohong yang tidak sesuai dengan aslinya. Maka dari itu saya katakan medsos akan berguna kalau jatuh pada orang yang tepat. Mari kita Bersama -- sama belajar bagaimana cara kita supaya dapat menyalurkan pendapat kita kepada pemerintah negara supaya apa yang kita sampaikan minimal dibaca oleh mereka apalagi sampai didiskusikan apa yang telah kita sampaikan. Jangan sampai medsos menjadi senjata makan tuan yang akan menjatuhkan nama baik kita sendiri. Sudah banyak orang -- orang yang memberikan pendapat dengan cara sindiran supaya apa yang disampaikan oleh rakyat kecil bisa dibaca dan didengar oleh mereka para pemerintah dan pejabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun