Mohon tunggu...
Brave Barramaulana Fereiro
Brave Barramaulana Fereiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta/Peraih Beasiswa Pertukaran Pelajar Internatioan ke USIM Malaysia oleh Kemendikbud

Hobby saya Berpublic Speaking dan Belajar Bahasa Asing/Saya Seorang yang Kreatif dan Senang Menjadi Problem Solver ditengah Lingkungan saya, Saya cukup aktif dalam Akademik dan Non Akademik (organisasi) dan dinilai lingkungan saya sebagai orang yang extrovert/untuk topic yang saya senangk adalah membahas terkait Public Speaking, Leadership atau topic topic lain yang bisa menginspirasi teman teman pembaca dan sesama penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Public Speaking Dilahirkan atau Dibentuk?

28 Maret 2023   01:58 Diperbarui: 28 Maret 2023   02:17 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hi friends! Sini sini kalau kamu merasa pernah atau sedang memikirkan pertanyaan seperti yang ada di judul baca sampai akhir ya!

Btw (by the way) temen temen pertanyaan ini pertanyaan yang sering menjadi topik bahasan di circle - circle anak muda loh, khususnya anak anak Jaksel!(Jakarta Selatan), bermulanya di  era modern ini anak anak muda zaman sekarang atau bahkan para individu yang sudah mencapai 25  -35 tahun mulai ingin merubah arah fokusnya menjadi Ifluencer, diantara mereka ada yang pakar bisnis, otomotif atau bahkan content creator mulai mempertimbangkan untuk mempelajari skill ini yaitu Public Speaking.

Karena dengan kesibukan mereka bertemu client, selling dan branding product mereka melalui situs - situs online, merekapun dituntut untuk berinteraksi dan tampil lebih banyak di hadapan audience, maka itulah kenapa timbul kekhawatiran tentang skill Public Speaking dan pun ada yang memulai belajar dan praktek tetapi masih saja gagal terus menerus, timbulah pertanyaan "Public Speaking Dilahirkan atau Dibentuk?".

Kita tau dong temen temen di satu circle kita ada satu teman yang kerjaannya ngerusak suasana, entah karena mereka menggunakan kata kata yang tidak sesuai, dengan tempat maupun waktunya, atau dia melemparkan jokes yang tidak sesuai juga dengan tempat dan waktunya, nah ini lah yang dinamakan "buta bicara".

Sama halnya dengan King George IV yang kenaikan takhtanya diabadikan di dalam film "The King's Speech". saat beliau naik takhta beliau memberikan pidato yang biasa saja, karena beliau sulit berbicara dan selalu gagap, bahkan sampai publik tidak merespond pidatonya dengan senang dan bahagia, akhirnya beliau bersusahpayah melatih dan membentuk cara beliau berpublic speaking, hingga beliau pun berhasil mengejutkan masyarakat di pidatonya mendeklarasikan perang dengan Jerman dan dengan pidatonya itu ia berhasil menyatukan rakyat Inggris.

Adapun pakar Seni Komunikasi dari Korea yaitu Oh Suh Hyang, yang setiap hari tertidur dengan kebisingan suara kereta api di rumahnya, dan saat sudah menginjak SMA diapun dipuji gurunya ketika mendiktekan sebuah bacaan, guru dan murid - murid lainnya kagum akan suara dan penyampaian Oh Suh Hyang Hyang seperti pengisi suara (Professional), maka dari situpun dia melatih dan membentuk cara penyampaian dan penampilannya saat berbicara. dan diapun sampai sekarang menjadi salah seorang pakar dan praktisi komunikasi.

Adapun saya (penulis) tidak memiliki bakat untuk berbicara sebelumnya, kehidupan lewat hanya begitu saja, sampai dimana saya mulai mempelajari dan memperdalam ilmu Agama saya dan mulai cinta dengan keindahannya, timbullah rasa ingin menyebarkannya dan mendakwahkannya kepada oranglain, hari berganti hari akhirnya sampai pada titik dimana saya diberi kesempatan untuk berbicara di hadapan audience melalui video penugasan dakwah di bulan Ramadhan.

Pada saat itu saya masih kurang ilmu Agama dan kurang ilmu dalam menyampaikan (Public Speaking) dan hasilnya gagal total! 10x take video yang saya lakukan dengan banyaknya kesalahan dalam penyampaian, maupun content yang disampaikan berantakan, dan ditutup dengan keluar darah dari hidung, akibat overnervous.

Tetapi......eitsss......nungguin plot twistnya yaa??

Dan pada akhirnya saya bangga akan cerita tersebut karena dapat memotivasi banyak orang melalui dunia maya ataupun real life, karena saya berhasil melatih dan membentuk skill Public Speaking saya dengan baik, saya diberikan kesempatan berdakwah di masjid masjid, di berikan kesempatan untuk menjadi pemateri terkait Public Speaking, dan mulai mengisi content - content di social media.

Maka bisa kita katakan bahwa Public Speaking itu dilahirkan....ehh salah salah maksud saya dibentuk!

Dan dengan beberapa hal di bawah ini kamu dapat mengasah dan membentuk skill Public Speaking kamu lebih baik lagi:

1. Kuasai Materi: Seseorang akan lebih mudah menyampaikan sebuah gagasan yang dia sudah tahu akan gagasan tersebut dari A-Z, bahkan jika ingin dilihat dikehidupan sehari - hari akan lebih mudah seseorang memperkenalkan jalan hidupnya sendiri, daripada jalan hidup temannya, sekalipun sahabatnya!, karena dia lebih menguasai materi tersebut.

2. Hilangkan Bibit Bibit Narcistic: Yang dimaksud Bibit Narcistic adalah ketika seseorang ingin menaiki mimbar maka kebanyakan orang merasa diperhatikan oleh audience, akan merasa dinilai baik atau buruk ketika tampil dihadapan audience, dan berujung gagal total dikarenakan terlalu fokus untuk menjadi sempurna, sehingga lupa mengambil momentum improvisasi saat terjadi kesalahan atau sebaliknya, ketika pembahasan hampir mencapai climax maka seharusnya dia mengimprovisasi agar mencapai climax malah tidak terjadi.

3. Perbanyak Self Affection: Ketika ingin berpublic speaking maka lakukanlah Self Affection atau Komunikasi Intrapersonal, katakan kepada diri kamu bahwa "Saya pasti bisa!" "Saya akan success di presentasi kali ini!", dan secara psikis diri kamu akan lebih semangaat dan percaya diri.

 

4. Latih dirimu didepan kaca walaupun hanya sebentar : Ketika kamu ingin menaklukan banyak audience maka taklukanlah ketakutan, ketidak percayaan diri kamu sendiri di hadapan cermin, mulailah berpesentasi di hadapan cermin, mulailah berorasi di hadapan cermin, maka hal itu akan melatih daya pikirmu agar bisa merangkai kata dengan cepat, dan membantu meningkatkan kepercayaan dirimu.

5. Berikan kemampuan terbaikmu disetiap kesempatan: Ada beberapa orang yang menyepelekan kesempatan kesempatan kecil, padahal mindset seorang Public Speaker adalah ketika melihat kesempatan maka harus dijalankan sebaik mungkin dan semaximal mungkin, dikarenakan setiap kesempatan adalah waktu kita untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu dan mengimprovisasi yang belum sempat dijalankan dengan baik.

If you can speak, You can influence, you can change lives." - Rob Brown

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun