Meski sudah beberapa tahun menetap di kota Karawang, namun rasa penasaran saya akan sebuah kampung yang cukup unik dan menarik untuk dikunjungi. Nama kampung tersebut adalah Kampung Salapan. Setelah beberapa kali gagal berkunjung, akhirnya keinginan saya pun terwujudkan. Kampung Salapan Letaknya yang tak jauh dari Desa Gempol, Kecamatan Banyusari. Kampung ini  menyimpan misteri tersendiri. Keunikan kampung ini terletak pada jumlah penduduknya yang sangat terbatas, yakni hanya 9 kepala keluarga atau sekitar 27 jiwa.
Nama Salapan yang berarti sembilan ini dipilih bukan tanpa alasan. Sebelumnya, kampung ini dikenal sebagai Babakan Nonolo. Namun, seiring ditemukannya bata merah berukuran besar di area persawahan sekitar tahun 2010, nama kampung pun berubah. Penemuan arkeologis ini memunculkan dugaan bahwa kawasan tersebut pernah menjadi pusat peradaban kuno, mungkin sebuah candi atau benteng, pada abad ke-3.
Ketika tiba di kampung tersebut, aktivitas yang dilakukan warga yang tinggal di kampung tersebut tidak ada yang berbeda dengan warga di kampung lainnya. Hanya saja, masyarakat Kampung Salapan memiliki sejumlah tradisi unik yang diwariskan secara turun-temurun.Â
Salah satunya adalah tradisi Ngabungbang, yaitu kegiatan berjaga sepanjang malam Sabtu. Dalam tradisi ini, biasanya ada tokoh masyarakat yang menyampaikan pesan-pesan moral atau petuah. Selain itu, terdapat pula upacara Nyalin yang dilakukan saat panen padi. Bertani dan berkebun menjadi salah satu aktivitas warga Kampung Salapan.Â
Hal menarik lainnya dari Kampung Salapan adalah kepercayaan masyarakatnya akan jumlah penduduk yang terbatas. Mereka meyakini bahwa jika jumlah keluarga bertambah, maka akan mendatangkan musibah. Oleh karena itu, jumlah kepala keluarga dan jiwa di kampung ini selalu konstan.
Dengan sejarah dan tradisi yang unik, Kampung Salapan memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya. Keberadaan situs arkeologi, tradisi Ngabungbang dan Nyalin, serta arsitektur rumah tradisional dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun, pengembangan pariwisata di kampung ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak keaslian budaya dan lingkungan.
Jadi, menurut saya, Kampung Salapan adalah sebuah permata tersembunyi di Jawa Barat. Keunikannya terletak pada sejarahnya yang panjang, tradisi yang kuat, dan kepercayaan masyarakat yang unik. Dengan pengelolaan yang tepat, Kampung Salapan dapat menjadi destinasi wisata yang menarik sekaligus menjadi contoh pelestarian budaya dan sejarah di Indonesia.