"Makasih, pak. Saya mau urus sendiri."
Wajahnya tampak kesal Ketika saya bilang ngurus sendiri. Tapi saya tidak peduli langsung memasukkan motor saya ke tempat parkir. Di tempat parkir pun masih ada "oknum" yang mencoba menjadi calo.
       "Ngurus SIM,Bang?"
       "Ya.."
       "Mau dibantu,nggak?"
       "Berapa?"
Saya langsung ceplas-ceplos karena dari awal sampe terakhir ketemu para oknum, mereka juga to the point tanpa basa basi.
       "SIM A, 850 ribu. SIM C, 800 ribu."
       "Makin lama makin tinggi terus harganya,ya. Disana bilang segini, disananya lagi segono dan disini beda harga lagi." Jawab saya langsung meninggalkan si oknum calo.
       Meski banyak calo gentayangan tapi saya tetap punya prinsip akan mengurus SIM sendiri. Kenapa saya harus datang ke Polres ya, karena sudah tidak bisa mendaftar secara online karena SIM sudah mati. Kalau ngurus di online kalau SIM kita masih aktif dan menjelang masa aktifnya mau habis harus di urus secara online atau offline.