Pernah liburan Bersama keluarga atau saudara? Tentu pernah dong? Bagaimana rasanya liburan Bersama keluarga dalam jumlah rombongan yang lumayan banyak? Tentu seperti permen Nano nano, ramai rasanya. Ada canda tawa, ada kesal, ada marah ada ambek-ambekan bahkan tidak jarang antar saudara saling berdebat hanya gara-gara masalah yang sepele yang mengakibatkan tidak saling tegur.Â
Belum lagi saat singgah di satu objek wisata yang terlihat indah. Diantara saudara pasti ada yang ingin di foto atau berfoto dengan latar belakang pemandangan bagus tersebut. Hanya saja fotonya tidak cukup satu atau dua kali, melainkan berkali-kali. Bahkan hampir setiap spot dijadikan objek foto. Repot bukan?
Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Liburan Bersama saudara atau keluarga itu memang ramai rasanya. Apalagi jumlah saudara yang tidak sedikit tentu akan semakin banyak kemauan yang harus dituruti. Jika tidak bisa-bisa muncul perdebatan. Dibilang repot pasti repot tapi kita harus bisa menikmati setiap kerepotan tersebut. Ya, begitulah liburan sama saudara atau keluarga. Berbeda jika kita liburan Bersama teman.Â
Jika ada perselisihan mungkin hubungan pertemanan bisa retak dan sulit untuk disatukan Kembali. Berbeda dengan perdebatan antar saudara. Meski suka adu pendapat sampai adu mulut dengan oktaf yang tinggi tidak akan mungkin memutuskan tali persaudaraan. Lambat laun pasti akan mencair juga rasa marah dan kesal. Â
       Berdasarkan pengalaman yang saya alami setiap kali liburan Bersama keluarga atau saudara, akhirnya saya memiliki tips agar liburan Bersama keluarga dan saudara bisa tetap berjalan dengan lancar dan tetap harmonis tanpa ada percekcokan.
1. Sebelum memutuskan liburan Bersama keluarga atau saudara, harus ada 'rules' yang harus dipatuhi saat liburan berlangsung. Jika ada yang melanggar, maka akan mendapat hukuman atau sanksi (bebas mau dikasih sanksi atau denda apa pun yang bisa membuat jera melakukan kesalahan juga atas kesepakatan bersama.)
2. Saat liburan harus ada yang menjadi leader atau pemimpin rombongan yang memberikan perintah atau aturan. Leader tidak harus  kakak tertua. Siapa saja bisa asal memang berkompeten menjadi leader. Biasanya saudara yang multitasking alias bisa melakukan apa saja saat liburan berlangsung juga yang faham akan situasi liburan.
3. Sudah memiliki itinerary atau jadwal tempat dan Lokasi yang dikunjungi. Meski tidak semua yang di itinerary wajib dikunjungi. Tergantung situasi dan kondisi. Tidak boleh memaksakan diri untuk mendatangi semua destinasi yang ada di itinerary.
4. Memberi Batasan waktu disetiap destinasi yang dikunjungi. Karena sering terjadi lupa waktu karena keasyikan berswa foto atau asyik bikin konten sendiri sampai-sampai batas waktu yang ditentukan sudah terlewati begitu banyak.