Karena cuaca yang begitu dingin, kami pun menjejal kuliner khas Dieng untuk menghangatkan badan.. Mulai dari Soto Sapi, Mie Ongklok, Bakso dan aneka gorengan. Mie Ongklok yang menjadi salah satu kuliner khas Dieng, Wonosobo membuat saya penasaran. Ini kali pertama saya cicipinya dan ternyata nikmat juga. Teksturnya yang lelmbut serta kuahnya yang kental dan manis juga gurih membuat kenikmatannya menjadi double. Apalagi dimakan saat musim dingin begini. bikin nagih.
Begitu juga dengan Soto Sapi. Meski tidak berbeda jauh dnegan soto-soto lainnya yang ada di kota mana pun, soto sapi di Dieng ini juga tidak kalah nikmatnya. Udara dingin mungkin bisa membuat makanan berkuah panas menjadi nikmat ya.
Usai kulineran, niat hati mau menjejal situs budaya Candi Arjuna. Sayangnya, ketika hendak masuk, hujan kembali turun diiringi angina kencang dan kabut tebal. Kami mengurungkan niat menjejal candi yang sudah berada di depan mata. Sama halnya menjelajahi kawah dan telaga warna. Tidak mungkin ditelusuri jika hujan dan kabut tebal menutupi keindahan mereka. Semua planning eksplore pun kami urungkan dan kembali ke basecamp. Di basecamp kami hanya bisa rebahan sambil mendengar suara turun hujan yang deras serta angina kencang yang menghempas-hempaskan atap basecamp. Akibat angina kencang, banyak pohon  yang tumbang. Membunuh kejenuhan di dalam basecamp, kami mengolah mie instant menjadi asupan makan malam. Nikmat juga, kok!
Satu hal yang membuat saya suka menelusuri kota Dieng dimusim hujan adalah suasanannya yang terkesan romantis. Kabut tebal yang hampir menutupi pemandangan indah kota Dieng seakan mengingatkan saya akan kota kecil di Vietnam yaitu Sapa. Sapa juga berada di dataran tinggi di Vietnam Utara Udaranya yang selalu sejuk serta pemandangan kotanya menyuguhkan keindahan yang tiadara tara. Jika di Sapa bisa turun salju, hanya saja di Dieng tidak. Ya, meski sesekali katanya salju pernah turun membuat kota Dieng semakin indah. Hmmm, jadi pengen berkunjung ke Sapa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H