Meski masih pagi, Pasar Ngasem sudah ramai dikunjungi orang terutama para penggiat olahraga. Mulai dari komunitas sepeda, komunitas lari juga pencak silat. Semua ngumpul untuk mengisi amunisi yang sudah dibuang melalui keringat. Mereka juga tampak antusias dengan pilihan mereka.Â
Sama halnya dengan gue yang tidak biasa makan "berat" di pagi hari, akhirnya gue memilih jajanan tradisional seperti aneka jenis kue-kuean yang beraneka ragam.Â
Mulai dari kue cucur, kue apem beras, lupis, ketan, cenil, tiwul dan getuk. Sebenarnya banyak banget cemilan yang menggugah selera hanya saja takut hanya sebatas lapar mata tapi perut sudah tidak sanggup menerimanya. Untuk masing-masing cemilan dibanderol mulai dari harga Rp3500-an. Selebihnya tergantung berapa banyak kamu membelinya.
Sementara teman-teman gue yang memang harus mengganjal perutnya dengan makanan berat, rela ngantre di depan warung-warung makan yang menyediakan aneka jenis makanan rumahan fresh from the oven. Benar-benar diolah langsung di tempat.Â
Mulai dari sayur lodeh, daun pepaya, sayur brongkos, sayur bobor. Juga aneka lauk pauk lainnya seperti mangut lele, aneka jenis ikan yang goreng sambel, ayam goreng, bacem dan banyak jenis lainnya. Semua benar-benar menggugah selera.
Selesai memilih makanan kami sama-sama mencari minuman yang lokasinya juga masih di sekitaran penjual lauk pauk. Mulai dari teh manis, es teh manis, wedang jahe, wedang ronde, kunyit asam sampai minuman tradisional lainnya.Â
Makanan kami bawa ke gazebo yang ada di bagian belakang pasar. Ada beberapa tempat yang bisa dipakai untuk menikmati kuliner di Pasar Ngasem. Beberapa gazebo, serta tempat duduk-tempat duduk yang dibuat secara permanen. Kami pun menikmati asupan pagi dengan lahapnya.Â
Bentuk dan rasanya memang tidak bisa bohong. Semua menggugah selera. Soal harga juga dibanderol benar-benar harga pasar. Tidak ada yang mahal. Semua masih terjangkau.
ADA PANGGUNG MINI