Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Akhirnya Ikut Berlari di Race Borobudur Marathon 2023 || Voice of Unity

16 Desember 2023   11:03 Diperbarui: 16 Desember 2023   11:03 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ribuan peserta Bormar Foto dokpri

              Agak terlambat memang gue mau mengisahkan pengalaman ikut event race Borobudur Marathon (BorMar) yang digelar 19 November 2023 kemaren. Tapi, nggak apa lah berbagi pengalaman selama pengalaman itu menarik.

Oke lah,

Tertarik ingin ikut event lari bergengsi BorMar sebenarnya sudah lama. Apalagi setiap melihat foto-foto event tersebut di sosmed kok rasanya keren banget. Ribuan pelari dari berbagai pelosok negeri bahkan dari luar negeri berkumpul di area Candi Borobudur. Kebayang seperti apa atmosphere-nya kalau berada diantara ribuan peserta. Kebetulan lagi gue mulai tertarik ikutan race pas di tahun 2023 ini. Itu juga karena gue sudah berlatih berlari selama 1 tahunan gitu. Tepatnya mulai 2022 lalu. Merasa sudah punya modal mental untuk ber-race-ria, gue pun mulai coba-coba daftar setiap ada pendaftaran race dibuka. Mulai dari J&T Race, Herbalife, Milo dan Borobudur Marathon. Meski banyak banget event lari yang digelar di tahun 2023 (konon katanya ada sekitar 500 event lari di tahun 2023), tapi ya bisa tekor kalau diikuti semua. Gue pun seleksi mana yang perlu diikuti mana yang tidak. Terutama soal bujet race itu nggak murah, lho. Apalagi kalau event tersebut sudah punya nama. Harga yang dibandrol bisa diatas 300 ribuan untuk 10K.

Anyway, gue pun mendaftar di Borobudur Marathon. Untungnya dapat harga early bird jadi nggak mahal-mahal amat. Kalau nggak salah untuk 10K gue bayar Rp.250.000. kebetulan beberapa teman dari Jakarta juga ikut daftar dan dapat slot. Sepakat berangkat bareng ke Jogja.

foto dokpri
foto dokpri

Menjelang hari H, gue dan teman-teman berangkat ke Jogja lebih awal beberapa hari. Pengen menikmati lari di kota Gudeg yang suasananya benar-benar bikin kangen. Juga sambil menikmati kulinerannya yang selalu ada saja hal baru untuk di coba. Sebagai konten kreator, sangat disayangkan kalau momen-momen explore kota tersebut terlewatkan. Biar saat pulang ke Jakarta ada materi yang bisa dikerjakan untuk channel youtube gue. Sayang banget kalau datang ke Jogja hanya untuk ikut race Bormar doang. Bahkan, gue dan teman juga sudah sepakat sehabis race Bormar akan lanjut mendaki gunung Sindoro. (ceritanya sudah gue publish sebelumnya, silahkan dibaca)

              Tiba di Jogja 4 hari sebelum Bormar di Gelar. Jadwal untuk ngubek-ngubek tempat kulineran pun sudah terjadwal. Jadwal berlari di kawasan Malioboro dan sekitarnya pun sudah ready. Meski cuacara di kota Jogja sedikit galau. Kadang Hujan deras kadang panas terik sehingga sempat membuyarkan beberapa agenda.

Setelah puas di kota Jogja, H-1 menjelang Bormar, gue dan teman-teman pindah penginapan ke Magelang. Lokasi yang lebih dekat dengan tempat event Bormar di gelar. Untungnya kami mendapat penginapan yang pemiliknya sangat baik. Rela mengantar jemput kami ke lokasi race di gelar. Bahkan, saat mengambil racepack pun si empunya penginapan sudi meluangkan waktunya. Ya, kami juga sadar diri utuk memberinya uang sebagai tanda baik budinya alias upah antar jemput.

Menjelang hari H, setelah perlengkapan untuk race dipersiapkan (jersey, sepatu, celana, kaos kaki dll)  gue dan teman-teman sengaja tidur lebih awal. Tepatnya jam 9 malam kami sudah beranjak tidur. Karena akan bangun sekitar pukul 02:30 pagi. Untungnya tidur bisa nyenyak. Biasanya, menjelang race banyak pelari justru sulit tidur entah karena apa. Bahkan, gue juga pernah mengalami sulit tidur hingga menjelang dini hari. Alhasil tubuh kurang fit di hari race.

              Pukul 03:00 WIB, gue dan teman-teman lagi-lagi diantar si empunya penginapan ke lokasi race. Bayangkan subuh hari pun bapak tersebut berbaik hati mengantarkan kami. Benar-benar dipermudahkan langkah kami saat ikut race.  Di taman Lumbini (area Bodobudur) ribuat pelari sudah berkumpul. Kami sengaja datang lebih awal karena banyak akses akan ditutup sehingga besar kemungkinan jika kesiangan kami akan sulit masuk ke lokasi. Kami lebih memilih menunggu di lokasi ketimbang terburu-buru. Banyak pelari mulai mempersiapkan dirinya untuk berlari. Ada yang ikut FM, HM dan 10K. suasana benar-benar sangat ramai. Gue benar-benar menikmati momen yang selama ini hanya gue lihat di sosmed atau youtube. Kali ini gue hadir dan juga ikut mengabadikan segala tingkah pelari.

ribuan peserta Bormar Foto dokpri
ribuan peserta Bormar Foto dokpri

Pukul 05:00 WIB, pasukan Full Marathon flag off. Mereka mulai berlari sejauh 42 KM. sedangkan yang Half Marathon menyusul 30 menit kemudian dan 30 menit kemudiannya lagi pasukan 10K alias pasukan gue mulai bersiap-siap.

Pukul06:00 WIB flag off untuk 10K, gue pun berlari sambil mengabadikan gerak gerik gue lewat kamera hape dan gopro. Hampir disetiap sudut banyak penduduk menyaksikan kompetisi tahunan itu. Para cheering juga menampilkan aktraksi mereka sekreatif mungkin. Aksi mereka benar-benar obat ampuh untuk menghibur semua pelari yang melintasi mereka. Meski ada rasa lelah namun kelelahan bisa sirna sesaat saat melihat anak-anak muda juga anak-anak kecil berjoget sambil yelling yelling. Meriah benar. Konon katanya, cheering di Borobudur Marathon menjadi cheering yang ter the ebst dan paling dirindukan pelari.

              Saat berlari, banyak momen yang membuat gue menjadi sedikit lama berlari. Mulai kebelet pipis di Km 5, pipis di toilet sebuah musholah yang mengharuskan buka sepatu dan kaos kaki. Ditambah lagi harus ngantri. Kebayang sudah berapa menit wkatu gue terbuang  demi ngantri pipis dan buka sepatu juga pasang sepatu lagi. Alhasil, saat tiba di garis finish waktu yang tercatat sangat tidak memuaskan. 1 jam 18 menit atau 1 jam 20 menit. Yang jelas durasi yang banyak terbuang akibat pipis dan ngantri.

Tapi, berhubung karena keikut sertaan gue di Bormar bukan karena podium but for fun jadi gue tidak mempermasalahkan waktu yang tercatat. Yang jelas, pengalaman bisa ikut di acara Borobudur Marathon menjadi best moment in 2023.

medal bormar foto dokpri
medal bormar foto dokpri

Setelah mendapat medal dan refreshment, gue pun nggak lupa foto-foto dan menikmati resfreshment lainnya yang disediakan. Hanya saja, gue tidak pernah tertarik untuk foto di booth kamera 360 karena antriannya parah. Mending duduk-duduk santai sambil menikmati ice cream, pisang dan minuman segar lainnya.  Juga merendam kaki di ice bath. Lumayan melemaskan otot-otot yang hampir kram karena kelelahan.

              Usai Bormar 10K, keesokan harinya lanjut mendaki gunung Sindoro dengan ketinggian 3,153 Mdpdl.        


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun