Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lika-Liku Ikut Herbalife Run #10K 2023, Diawali dengan Drama tapi Happy Ending Juga

27 September 2023   10:00 Diperbarui: 27 September 2023   10:08 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
with Gyadys swandi/foto dokpri

Ini adalah race ter’drama’ yang gue ikuti di tahun 2023, yaitu herbalife Run Indonesia. Banyak kejadian-kejadian yang menurut gue karena kesalahan gue saat mulai mengikuti race ini. Mulai dari mendaftar kan diri sampai pada hari H begitu banyak “drama” yang terjadi.   Sebenarnya mau menceritakannya ada rasa malu juga. Tapi, nggak ada salahnya juga berbagi kisah sebagai bahan renungan dan pembelajaran bagi siapa saja. Untuk melakukan sesuatu harus diteliti sebaik-baiknya agar tidak terjadi kesalahan.

Oke lah, gue beberin satu persatu drama-daram yang gue alami saat mengikut Herbalife Run 2023.

Waktu melihat postingan pendaftaran race di akun herbalife, tanpa pikir panjang gue langsung ikut mendaftar. Gue memilih race yang 10K. meski awalnya pengen nyoba Half Marathon (HM), tapi kayaknya belum saatnya. Gue pengen memantapkan kemampuan berlari gue di jarak 10K. Meski sudah sering berlari berlari sampai sejauh 15K. tapi, gue memutuskan untuk memulai HM di tahun 2024 mendatang. Ya, pecah telor HM enaknya di 2024 saja.

with Gyadys swandi/foto dokpri
with Gyadys swandi/foto dokpri

Gue iseng bertanya ke teman-teman pelari, kenapa mereka tidak ikutan race Herbalife, eh ternyata mereka tidak tertarik mendaftar dikarenakan lokasi race yang lumayan jauh. Akhirnya gue cek baik-baik lokasi race Herbalife yang semula gue pikir di area Gelora Bung Karno (GBK) eh, ternyata di Pantai Indah Kapuk (PIK) yang jelas sangat jauh dari keberadaan gue.

Alhasil,  seminggu menjelang hari H, gue sempat berniat menjual slot race gue di sosmed. Ya, kali aja ada yang berminat. Ternyata hingga H-1, tidak ada yang tertarik menawari slot gue. Dengan berat hati gue pun memutuskan untuk tetap ikut race dan langsung mengambil racepack di Mall Taman Anggrek. Jujur, semua gue lakukan dengan setengah hati. Biasanya, kalau ikut race, antusias gue cukup maksimal. Kali ini setengah hati antara pengen ikut dan tidak. Semua dikarenakan lokasi race yang jauh.   

H-1, malam hari, gue memilih tidur lebih early dikarenakan akan bangun lebih awal juga. Sebelum tidur gue nge-setting alarm di hape juga wekker kamar ke angka 3:30 WIB. Ya, sedini itu gue setting alarm supaya gue bisa bangun lebih awal dan bisa prepare semuanya sebelum race. Mulai dari mandi, sarapan, hingga ritual boker sebelum berangkat. Semua itu butuh waktu minimal 30 menitan lah. Sedanglan jarak tempuh ke PIK sekitar  1 jam lamanya.

Eh, ternyata, alarm berbunyi di pukul 04:00 WIB. Berarti gue salah setting alarm. Mulai muncul kepanikan. Bagaimana mungkin gue bisa bergerak santai dengan wkatu yang sangat mepet? Niat awal mau mandi sebelum berangkat buyar sudah. Gue hanya sikat gigi tanpa mandi.  Tidak sempat buat sarapan hanya makan telur rebus 2 butir yang sudha gue rebus malam harinya. Kemudian hanya minum teh campur madu. Kemudian teng go!!!

foto dok herbalife
foto dok herbalife

 Pukul 4:20 WIB berangkat naik motor boncengan dengan teman yang juga ikut race. Dalam kepanikan gue tancap gas sekencang-kencangnya agar waktu tempuh bisa lebih cepat. Teman yang memandu jalan lewat google map terus memeberi aba-aba dan gue ngikut saja. Hingga melewati Grogol masih aman-aman saja. Sampai di persimpangan apa gitu (gue lupa namanya), yang jelas si google mengarahkan kami belok kiri. Gue mengikuti aba-aba dari teman berbelok. Alangkah kagetnya kami karena jalur tersebut ternyata jalur menuju pintul tol. Jelas salah dong!

Semakin panik dan muncul perdebatan. Kenapa map-nya salah? Akhirnya, setting google map lagi, ternyata masih diarahkan ke jalur yang salah juga. Semain panikPerut mulai mules, nafas mulai gak beraturan. Detak jantung kenceng banget. Akhirnya map dari hape teman gue suruh ganti dengan map di hape gue. Baru deh jalurnya benar. Tancap gas lagi semakin kencang

Nafas mulai lega ketika mulai memasuki kawasan PIK. Eh, ternyata, meski sudah di PIK, lokasi race ternyata masih jauh. Karena berada di PIK 2 tepatnya di ALOHA. Akhirnya ngebut lagi sampai benar-benar berada di PIK 2. Kemacetan mulai terjadi di area race. Banyak mobil ngantri menuju area parker. Mobil dan motor saling berdesak-desakan. Petugas lalu lintas pun seakan tidak mampu mengarahkan dengan baik. Karena tumpukan mobil dan motor semakin padat.

Meski berdesak-desakan, akhirnya motor bisa masuk area parkir. Buru-buru parkir. Melihat waktu sudah masuk ke jam 5:10, sementara Flag Off pukul 05:30 WIB. Ada waktu 20 menit lagi. karena perut sudah melilit pengen boker, gue langsung nyari toilet. Sempat melirik area race sudah dipadati peserta race. Gue pikir waktunya pasti molor. Mana di toilet harus berhadapat dengan antrian lagi. Bener-bener diuji kesabaran. Pas giliran masuk ke toilet, gue mendengar aba-aba dari MC pertanda perlombaan akan dimulai.

“Oke, kita hitung 1…2…3… “

foto dokpri
foto dokpri

Isi perut yang baru keluar langsung gue cut dan buru-buru cebok. Kabur ke area race yang sebagian peserta sudah mulai berlari gue pun ikut berlari dengan wajah kayak panic dan bego.

Lagi-lagi kepanikan terjadi. Tanpa pemanasan, tanpa persiapan yang matang gue ikut berlari bersama ribuan peserta race. Di Kilo meter pertama gue bener-bener belum menikmati ritme lari gue. Masih berkecamuk antara sakit perut, panic dan stress. Tapi, di KM kedua gue mencoba untuk rileks. 

Gue ambil earphone dari waist bag gue pasang ke telinga dan memutar lagu dari Spotify. Perlahan-lahan gue mulai rileks dan mulai mengikuti ritme langkah kaki gue. Irama music benar-benar bisa menghilangkan stress dan kepanikan yang cukup panjang.

Terbukti, meski diawali dengan rasa panic dan kurangnya persiapan, tapi gue bisa mengakhiri race dengan durasi waktu yang tidak jelek. 10KM gue tuntaskan dengan waktu 1 jam lewat 5 menit 9 detik. Waktu tempuh lebih baik dibandingkan dengan race sebelumnya dengan jarak yang sama tapi waktu tempuh 1 jam 13 menit 30 detik.

foto dokpri
foto dokpri

Hmmm, lika liku mengikuti race Herbalife Run Indonesia 2023 benar-benar penuh drama namun happy ending. Semoga di race-race beriktnya gue bisa mempersiapkan semuanya dengan baik. Ya, dua minggu lagi gue akan ikut race lagi di acara MILO RUN 2023 dengan jarak 10KM juga. Semoga bisa menembus durasi lebih cepat lagi. Lokasinya juga tidak jauh-jauh amat. Masih di sekitaran GBK Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun