Warung Mbok Yem memang fenomenal. Karena menjadi pelopor penjual makanan di gunung Lawu. Tidak tanggung-tanggung keberadaan warung tersebut hampir berada di puncak Lawu. Hanya 15 hingga 20 menit lagi pendaki sudah yiba di puncak Lawu. Tidak heran kalau banyak pendaki berkunjung ke Warung Mbok Yem ketika hendak muncak atau setelah muncak. Kalau mendirikan tenda disekitaran warung Mbok Yem, berarti staminan mereka tergolong kuat karena mampu mendaki hingga mendekati puncak.
Fakta Tentang Mbok Yem
- Seperti banyak diberitakan, Mbok Yem hanya turun gunung setahun sekali. Tepatnya menjelang Lebaran. Selebihnya, Mbok Yem beserta anak atau kerabatnya memilih tinggal di Warung tersebut.
- Warung Mbok Yem beserta warung-warung lainnya yang ada di Argo Dalem mendapat penerangan tenaga listri dari Panel Surya. Panel Surya bekerja dengan cara menangkap sinar matahari lalu mengubahnya menjadi energi listrik. Tidak heran, ketika masuk ke warung Mbok Yem, disana tersedia Rice cooker, tv, kulkas serta benda-benda yang berhubungan dengan listrik.
- Di depan warung Mbok Yem ada seekor Monyet. Namanya Temon. Usianya pun sepertinya sudah tergolong tua. Hanya saja, Temon sering mengganggu dan diganggu para pendaki yang melintas atau yang ingin ke warung Mbk Yem. Temon akhirnya beraksi dengan mengambil barang milik pendaki yang mendekat. Terkadang juga ada yang kena serangan Temon. Tidak heran kalau, anak atau kerabat Mbok Yem selalu mewanti-wanti pendaki agar tidak mendekati Temon. Termasuk anak kecil yang mencoba ingin bermain dengan Temon langsung di tegur. "Jangan mendekat! Jangan mendekat! Kalau terjadi apa-apa bukan tanggung jawab kami."
- Temon tergolong agresif bagi orang baru. Atau juga karena Temon tidak leluasa bergerak. Untaian rantai melilit perutnya pun cukup menyiksa bagi hewan yang tergolong liar, rantai pendek membuat pergerakannya terbatas. Secara pribadi, gue kasihan sama Temon. Karena dia bukan jenis hewan piaraan melainkan hewan liar yang layak untuk bebas.
- Â Usia Mbok Yem sudah diangka 60-an. Mungkin sekitar 65 tahunan. Usia yang tergolong senja. Namun, belia masih tetap kuat dan aktif melayani permintaan pendaki yang tidak pernah sepi di warungnya. Tapi, banyak yang bilang Mbok Yem agak Judes alias cerewet. Ya, mungkin cerewetnya ibu-ibu terhadap anaknya, ya
Â
      Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H