Sekitar pukul 08:30 WIB, kami berangkat naik mobil pick up dari BC sampai Barakseng yang menjadi batas awal pendakian.  Lalu, kami mulai trekking menuju pos 1 sampai pos 4 (camp area). Mungkin karena hari-hari sebelumnya hujan sedang gencar-gencarnya turun. Maka,  jalur yang kami lewati banyak yang basah  dan berlumpur. Tapi, semua kami sikat saja. Setiap pos kami pasti beristirahat. Ya, nge recharged energy. Kadang nyemil makanan ringan atau teman-teman merokok melepas lelah. Tiba di pos 2, rasa lapar sudah tidak tertahankan, gue dan teman-teman memilih nyerap alias makan nasi goreng yang kebetulan kami bawa dari warung yang ada di BC. Lahapnya luar biasa.
Perut kenyang, kami melanjutkan trekking ke pos 3. Rata-rata setiap pos yang kami tempuh memakan waktu antara  40 menit sampai 1 jam lebih. Sampai akhirnya kami tiba di pos 4, Lembah Lengkean yang menjadi camp area. Kami tiba sekitar pukul 14:30 WIB.  Langsung mendirikan tenda karena ingin segera ganti baju yang sudah basah karena keringat.
Baru saja tenda di didirikan, hujan turun dengan derasnya. Bersyukur kami sudah berada di dalam tenda dan sudah mengganti baju dengan baju hangat juga jaket wind proof. Sementara beberapa pendaki baru saja tiba di Lembah Lengkehan dengan badan basah kuyup. Resiko mendaki ya seperti ini. Kita tidak pernah tahu kondisi cuaca di gunung. Hujan atau badai angina bisa sajaa datang secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kita harus mempersiapakan semuanya dengan baik termasuk jas hujan atau pelindung badan lainnya.
Sore menjelang malam teman yang mendapat jatah bagian masak sudah memanggil untuk makan malam. Malam itu kami makan nasi soto yang rasanya biasa-biasa saja tapi tetap disikat. Maklum, di gunung jadi makanan tidak enak sekali pun bisa jadi nikmat dikarenakan cuaca dan kondisi. Kami memilih makan di dalam tenda ketimbang kumpul di tenda teman lainnya, dikarenakan hujan yang masih nggak berhenti juga. Udara pun semakin dingin membuat kami enggan beranjak keluar.
Selesai makan, gue dan teman satu tenda ngobrol sambil ngopi dan nyemil cemilan yang kami bawa. Tidak terasa malam semakin larut dan kami memilih tidur. Karena keesokan subuh kami harus bergegas bangun pagi untuk melanjutkan pendakian menuju puncak Arjuno.
Next, Lanjut ke Part 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H