Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Pernah Sepele BPJS Jika Tidak Ingin Isi Tabungan Anda Terkuras Saat Sakit

5 Maret 2023   14:47 Diperbarui: 5 Maret 2023   14:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit bercerita tentang BPJS. Mungkin seluruh rakyat Indonesia tahu apa itu BPJS. Kalo nggak tahu, baiklah gue jelasin dikit. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jujur, sejak ada BPJS, gue sangat terbantukan dari segi kesehatan. Misalkan gue lagi sakit, gue langsung control ke Klinik atau kalau sakit gue tergolong parah, gue dirujuk ke Rumah Sakit terdekat yang bekerjasama dengan BPJS. Mengenai biaya selama berobat nyaris tidak ada. Ya, karena setiap bulannya gue rutin membayar iyuran yang hanya cuma Rp. 35.000 saja/kepala. Gue dan istri hanya bayar Rp. 70.000 saja. Bahkan, sejak ada BPJS, segala asuransi yang gue ikuti langsung gue tutup. Cenderung gue mengalami kerugian akibat salah kaparah oleh oknum-oknum yang menawarkan Asuransi kala itu. Agar tidak lupa bayar iyuran, gue langsung bayar pertahun. Jadi penghasilan dialokasikan sebagian untuk proteksi kesehatan lewat jalur BPJS.

Kembali ke BPJS, beberapa teman gue saat ini sedang mengalami masalah dengan kesehatan. Mereka sedang sakit (parah) dan harus berurusan dengan dokter dan Rumah Sakit. Sayangnya, 4 orang teman gue dengan latar belakang penyakit yang berbeda-beda ini, satu pun  tidak memiliki BPJS. Maksudnya bukan tidak memiliki sih, ya. Melainkan, mereka pemilik BPJS yang tidak taat alias tidak pernah membayar iyuran hingga bertahun-tahun lamanya. Alhasil, BPJS mereka tidak bisa dipakai disaat kondisi mereka sedang membutuhkan pertolongan dokter.

Lalu, dengan terpaksa mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk biaya berobat yang dibayar secara mandiri. Bahkan ada yang nyaris tembus ke angka 100 juta biaya yang harus dikeluarkan. . Bayangkan,seandainya nominal tersebut dilunasi mmebayar tunggakan BPJS, mungkin kedepannya tidak akan mengalami kepanikan yang luar biasa. Harus cari pinjaman kesana kemari untuk biaya berobat ke RS.

Bahkan, gara-gara biaya yang melambung tinggi, 3 orang teman gue yang masih dalam status pengawasan dokter karena sakit keras yang dideritanya justru memilih berobat secara alternatif demi menghindari berobat ke RS yang harus mengeluarkan biaya semakin membengkak. Bukannya makin sembuh justru si penyakit semakin parah. Ya iyalah, penyakit yang seharusnya butuh penanganan ahlinya (dokter) kok malah dibawah ke ahli yang lain.  Menurut gue sih ini tindakan yang keliru.

Berawal sepele dengan BPJS akhirnya berakibat fatal untuk kesehatan. Bahkan, masih banyak manusia-manusia bodoh yang suka bertentangan dengan BPJS dengan alibi yang nggak masuk diakal. Rela mengorbankan nyawa demi egosentris-nya.

Kalo boleh jujur, gue justru berterimakasih dengan adanya BPJS. Gue banyak terbantukan selama memakai BPJS. Nggak muluk-muluk deh, Sebagai orang yang punya riwayat penyakit hipertensi, gue justru rajin ngontrol kesehatan dengan menggunakan BPJS tanpa khawatir berapa biaya yang harus gue gelontorkan.

Sekali lagi, yang namanya manusia pasti pernah atau akan mengalami yang namanya jatuh sakit. Baik itu diri sendiri atau keluarga. Kita juga tahu, biaya berobat itu tidak murah. Bahkan cenderung menguras isi tabungan. Jika ada lembaga yang bisa meringankan beban itu, kenapa tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya? Jangan buang uangmu sia-sia hanya karena kelalaian atau ke masa bodo-an anda akan fungsinya BPJS.

Salam sehat dan salam waras!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun