"EiiIttsss.. jangan mentang-mentang suka olahraga penyakit nggak bisa menyerang tubuh kamu, lho. Cek darah dulu, ya. Biar tahu kadar asam uratnya normal atau tinggi."
Kira-kira seperti itulah obrolanku dengan dokter syaraf ketika sedang memeriksakan otot lengan kanan yang sudah beberapa minggu terasa sakit.Â
Aku dirujuk untuk cek darah agar mengetahui apakah asam uratku tinggi. Meski sempat denial kalau aku sangat menjaga pola hidup sehat. Makanan yang sehat.Â
Lebih suka makan sayur-sayuran ketimbang makanan yang berlemak atau makan daging-dagingan. Tapi, demi mengetahui apa yang terjadi pada lenganku, akhirnya aku melakukan cek darah. Untuk memeriksa kolesterol dan asam urat.
Dan, hasilnya kolesterol normal, tapi apesnya kadar asal uratku ternyata tidak normal alias tinggi yaitu 9,6 mg/dL. Sedangkan  angka normalnya 3,0 -- 7,0/mg/dL
       "Tuh, kan. Kadar asam uratnya lumayan tinggi. Siapa bilang kamu tidak ada asam urat."
Jujur, speechless! Dulu aku pernah mengalami sakit asam urat yang sangat kronis. Sampai-sampai semua persendian ngilu banget. Untuk Nginjak lantai saja  telapak kaki rasanya nyerih banget.Â
Tapi, kala itu aku akui pola hidupku sangat tidak sehat. Suka begadang, minum alcohol, merokok dan  makanan junk food lainnya.Â
Tapi, sejak berhenti minum, merokok dan pola hidup tidak sehat, aku tidak pernah lagi mengalami sakit asam urat hingga belasan tahun lamanya. Ditabah lagi aku rutin olahraga. Â
Aku sempat mikir karena rajin olahraga tentu kadar asam urat tinggi bisa dibasmi melalui keringat yang keluar saat berolahraga.Â