Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Pengalaman Pertama Donor Plasma Konvalesen, Ternyata seperti Ini Prosedurnya

1 Maret 2021   17:20 Diperbarui: 9 Juli 2021   07:28 2135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu giliran pemeriksaan dan donor plasma (Foto: Dokumentasi pribadi)

Sebagai penyintas Covid-19, sebenarnya sudah lama saya ingin mendonorkan plasma saya. Apalagi, saya paham betul bagaimana pasien Covid-19 yang terbaring tak berdaya di ruang ICU membutuhkan donor plasma demi kesembuhannya. Hanya saja, keinginan tersebut selalu ada kendala. 

Waktu dinyatakan saya sudah negatif dari Covid-19, saya ingin langsung mendonorkan plasma saya. Ternyata prosedurnya harus 3 minggu setelah negatif. Sampai akhirnya setelah lebih dari 3 minggu, saya kembali disibukkan dengan aktivitas sampai akhirnya kelupaan mendonorkan plasma.

Pada 28 Februari kemarin, saya datang ke PMI untuk mendonorkan plasma. Kebetulan ada teman yang juga ingin donor darah regular, ya sekalian saja ke sana. 

Ternyata tidak semudah mendonorkan darah regular. Kita harus melakukan perjanjian dulu sehari sebelumnya. Juga kita harus menunjukkan bukti kalau kita pernah dinyatakan positif Covid-19 hingga negatif melalui surat atau foto. 

Kebetulan, file surat positif & negatif sempat saya abadikan (foto) dan masih tersimpan di file hape saya. Saya tinggal mengirim foto surat hasil positif dan negatif Covid-19 ke tim medis yang bertugas di PMI.

Kemudian, saya mengisi data untuk melengkapi formulir yang sebelumnya sudah ada. Kebetulan, saya juga rutin melakukan donor darah, jadi data-data saya masih tersimpan di database PMI.

Setelah melengkapi data, tim medis pun melakukan mencocokkan jadwal, kapan saya punya waktu donor plasma. Maka kesepakatan pun dibuat tanggal 1 Maret 2021, pagi hari pukul 08:00 WIB.

Sebelum meninggalkan ruangan, tim medis berpesan agar saya menghindari begadang dan makan daging pada malam hari untuk menghindari pengentalan darah saat donor dilakukan. 

Juga, dianjurkan tidur yang cukup dan puasa alias tidak makan dari malam hingga dilakukannya donor plasma (makan tidak boleh, minum air putih diperbolehkan).

Baiklah...

Pengambilan plasma (Foto: Dokumentasi pribadi)
Pengambilan plasma (Foto: Dokumentasi pribadi)
1 Maret, 08:00 WIB

Saya sudah sampai di gedung PMI yang ada di jalan Kramat raya Jakarta. Karena sudah make an appointment maka, saya langsung naik ke lantai dua. Tiba di lantai dua, petugas yang bertugas kembali menyuruh saya mengisi formulir yang disediakan. 

Ada dua formulir yang harus diisi. Satu formulir Donor Darah regular dan satunya formulir khusus Donor Plasma. Selesai ini formulir, saya diarahkan ke ruangan untuk mengambil sample darah. 

Jadi, sebelum mendonorkan plasma, darah kita wajib di ambil samplenya. Tujuannya adalah untuk mengecek apakah darah kita "lolos seleksi" untuk pengambilan plasma atau tidak. Karena, ada beberapa kasus, pendonor gagal mendonorkan plasmanya karena ada masalah di darahnya. Mungkin terlalu kental atau apalah itu.

Setelah pengambilan sample darah, saya menunggu beberapa menit di depan ruangan mengambilan donor plasma. Di pintu tertera beberapa nama yang sudah mendaftarkan diri untuk melakukan donor plasma. 

Saya berada di nomer 19 dari 30-an pendonor. Kemudian, saya masuk kembali ke ruang pengambilan donor plasma bersama tiga pendonor. Di ruangan tersebut ada 5 kursi tidur (khusus untuk donor), semuanya terisi pendonor.

Setelah melakukan pengecekan data oleh tim medis (takut ada kekeliruan data bisa bahaya kan?) mengambilan plasma pun dimulai pakai mesin khusus. Persis kayak pengambilan darah hanya saja, kali ini yang diambil plasma kita kayak penyulingan air gitu. 

Darah kita dialirkan kembali ke dalam tubuh melalui jarum infus lalu, plasma kita yang disuling ke dalam kantong plastik yang tergantung di mesin pengambilan plasma. Proses pengambilannya sekitar 40 menit dan semua berjalan dengan lancar.

Plasma darah saya (Foto: Dokumentasi pribadi)
Plasma darah saya (Foto: Dokumentasi pribadi)
Ketika proses pengambilan plasma, sesekali ada terasa nyeri dan dingin pada aliran darah kita. Kata tim medis memang seperti itu prosesnya. Tapi tim medis selalu menanyakan apakah kita ada merasakan hal-hal yang lain? Misalkan rasa sakit yang berlebihan, jika itu terjadi, maka tim medis akan melakukan tindakan lain yang memungkinkan dapat mengurangi rasa sakit itu. So far everything is fine.

Ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan donor plasma. Saya melakukan ini karena saya juga ingin berperan untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan donor plasma. 

Bagi penyintas ada 3 kali kesempatan untuk melakukan donor plasma. Berarti saya masih memiliki dua kesempatan lagi untuk berpartisipasi.

Ayo, para penyintas Covid-19, mari kita mendonorkan plasma kita. Di ruang ICU penderita Covid-19, masih banyak yang membutuhkan bantuan para penyintas. Seperti slogan yang tertulis di dinding ruangan "From Zero to Hero, From Survivor to Savior."

From Survivor to Savior (Foto: Dokumentasi pribadi)
From Survivor to Savior (Foto: Dokumentasi pribadi)
Banyak juga yang masih belum mengerti apa itu Plasma Konvalesen. Jujur, saya juga baru tahu ketika saya sudah terpapar Covid-19. 

Ternyata Plasma Konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh, kemudian darahnya di proses sehingga dapat diberikan kepada pasein yang dalam masa terinfeksi. Jadi, donor darah plasma konvalesen adalah donor yang dilakukan dari penyintas Covid-19 untuk pasien Covid-19 yang belum sembuh.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun