Orang yang sering memamerkan foto "harmonis" dengan pasangannya tentu ada alasannya juga. Mungkin mereka benar-benar bahagia atau juga karena jenuh dengan benang kusut dalam biduk rumah tangga mereka. Sehingga butuh refreshing berselancar di dunia maya dengan memposting foto "fake happines" supaya mendapa like dan subsidi komen pujian. Â Actually, fake happiness is the worst sadness.
Sama halnya dengan saya, apakah rumah tangga saya adem-ayem? Belum tentu. Begitu dengan anda juga bukan? Because, not every part of your life needs to be public. Kecuali memang sudah tidak ada kecocokan lagi. Biasanya mulai deh saling buka buka aib rumah tangga. Seperti Nindy.
So, once again, a perfect picture does not mean a perfect life. Don't compare your reality to social media's illusion.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H