Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Kehidupan Desa Suku Baduy

7 April 2020   13:26 Diperbarui: 7 April 2020   13:56 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan ke Desa suku Baduy ini sebenarnya sudah aku lakukan dipenghujung tahun 2019 lalu, persis beberapa hari beleum pergantian tahun. 

Namun, karena kesibukan pekerjaan yang padat merayap, akhirnya keinginan untuk menulis kisah ini pun maju mundur cantik penyelesaiannya. Sampai akhirnya, gara-gara wabah Virus Covid 19, yang memporak porandakan agenda kesibukan dan membatalkan banyak pekerjaan dan juga memakasa aku untuk Stay Home dan Work From Home.

Membuka-buka file foto dan video perjalananku di kamputer, ternyata begitu banyak tempat yang sudah aku kunjungi pata tahun 2019 lalu, namun belum sempat untuk di kisahkan ke blog pribadi. Hanya video-video yang proses pengerjaannya lebih dominan. 

Oiya, sebelumnya, aku lebih aktif di dunia tulis menulis, sampai akhirnya, karena rasa jenuh dengan menulis, aku mencoba mencari penyegaran ide dengan menjadi seorang videografer dan menjadi konten kreator lalu membuat konten-konten perjalananku di channel youtubeku (lihat link di bio, ya. Lebih asyik lagi kalau kalian mau nge like dan subscribe)

Baiklah, kita mulai kisah perjalanan ke Desa suku Baduy, Banten.

Sebenarnya sudah cukup lama banget aku pengen berkunjung ke Baduy. Ditambah lagi setelah melihat foto-foto teman saat berkunjung kesana. Kok terlihat adem, tentram dan nyaman. Akhirnya, bersama beberapa teman, kami memutuskan untuk melakukan trip akhir tahun 2019 dengan berkunjung ke Desa Suku Baduy. Dan kesepakatan pun berkumandang sama-sama setuju.

Pada hari H, kami naik kereta menuju Stasiun akhirnya Rangkas Bitung. Dari stasiun kami sudah ditunggu oleh Tour Guide (oiya, kami ikut Open Tour). Dari Stasiun kami naik elf carteran beramai-ramai menuju Ciboleger yang merupakan pintu masuk ke Desa Suku Baduy (luar dan dalam).

Dari situ kami baru memulai perjalanan.

Awalnya aku pikir Desa Suku Baduy adalah desa yang letaknya tidak jauh dari pusat keramaian alias pusat kota Banten. Ternyata, untuk bisa mencapai desa Suku Baduy Luar, kita harus berjalan kaki berjam-jam lamanya. Perlu di catat! Jika ingin berkunjung ke Suku Baduy, diwajibkan punya stamina yang kuat. Tidak boleh letoy!

Pantes aja, sebelum trip dimulai pesan berantai yang disampaikan pihak OT tentang syarat yang harus di bawa dan di pakai. Dianjurkan memakai sandal atau sepatu gunung. Ternyata jalan yang harus di tempuh menuju desa tersebut sangat bebatuan, licin (kalau musim hujan) dan juga ada tanjakan dan turunan. Ya, persis kayak naik gunung deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun