Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Traveling bareng Pasangan, Yey or Ney?

21 Februari 2020   13:49 Diperbarui: 21 Februari 2020   13:54 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah traveling atau liburan bareng pasangan? (Pacar, istri, suami atau selingkuhan).

Tentu pernah dong?

Gimana rasanya?

Asyik?

Hmmm, apa? Bete?

Why??

Pertanyaan itu pernah gue lontarkan ke beberapa teman-teman dekat yang suka traveling. Baik mereka yang sudah menikah, belum, bahkan yang masih dalam tahap pdkt. Jawaban mereka cukup beragam. Mulai dari hepi-hepi saja, sampai ada yang liburannya berujung keributan. Karena sejak awal sudah beda persepsi dengan yang namanya traveling.

"Pokoknya, nggak lagi-lagi deh traveling bareng doi. Mending jalan sendiri. Traveling sama doi ribet. Nggak mau capek dan maunya cari tempat adem. Ngapain traveling? Ke Mall aja! " ucap travel-mate gue dengan kesal.

Setelah diselidiki, teman gue ini ternyata memang kepingin mengajak kekasihnya liburan bareng supaya ingin pdkt lebih dalam, juga pengen mengenal sifat dan karakter masing-masing. Dia juga kepingin menyatukan hobi yang waktu awal pdkt ngakunya sama-sama suka traveling dan backpacker sejati. Eh, ternyata?

"Kalau sama-sama suka traveling kan asyik. Gue pikir klop nih, punya hobi yang sama. Eh, ternyata traveling versi dia dan gue berbeda bangetttt!" lanjutnya lagi sambil membeberkan perbedaan-perbedaan yang cukup mencolok diantara mereka saat liburan.

"Yang namanya traveling pasti harus siap bercapek-capek ria dong? Harus siap naik angkutan umum apa saja. Harus siap makan dimana saja. Juga, harus siap jalan kaki. Lha, dia? Jalan kaki dikit ngomel. Makan diwarung biasa ngomel. Naik angkutan yang massal banget ngomel. Pokoknya semua serba diomelin deh." Umpatnya semakin kesal.

Hmmm, lalu? Yang ada sepanjang liburan dongkol mulu dong?

"Bukan lagi. Pokoknya sejak awal berangkat sampe pulang kita "tegangan tinggi" deh. Nggak ada romantis-romantisnya. Gue yang harus banyak ngalah dan sabar untuk menjaga moodnya yang swing itu. Tapi, dalam hati gue bersumpah, "kagak akan mau liburan bareng dia lagi. The first and the last."

Kisah di atas  merupakan sekelumit kisah pilu traveling bareng pasangan. Sangat tragis memang kalau niat mulia pengen bersenang-senang berujung dengan "perang teluk". Senangnya nggak dapat, pdkt-nya gagal eh semakin ada jarak alias bubar jalan.

Itulah dinamikanya traveling. Dengan traveling kita bisa melihat seperti apa karakter pasangan kita yang sesungguhnya. Jangankan pasangan, karakter teman pun kita bisa melihatnya dengan jelas saat traveling.

Berbeda lagi dengan kisah manis travel-mate gue yang lain. Awalnya dia ragu membawa pasangannnya (istri) liburan bareng. Karena sejak kenalan hingga menikah dia sudah mengenal karakter pasangannya dan tidak suka petualangan. Itu sebabnya, meski sudah menikah mereka belum pernah traveling bareng. Tapi, karena si pasangan ngotot pengen merasakan seperti apa sih sensasi traveling bareng pasangan, akhirnya permohonannya dikabulkan sang suami.

"Dari awal sih, dia sudah kepengen traveling bareng suaminya yang emang suka jalan. Tapi, gue kan nggak mau ngambil resiko kalau keikut sertaannya menjadi beban." Ungkapnya. "Tapi, setelah diberi wejangan "do's and don'ts" selama traveling dan dia menyanggupi, maka kami pun liburan bareng ala adventure."

Selama traveling versi adventure berlangsung, si istri memang tidak menunjukkan sifat manja dan mengeluh. Daa terlihat begitu enjoy dan menikmati perjalanan. Justru sang suami lah yang khawatir akan keadaan si istri.

"Biar gimana pun, gue takut juga kalau dia memendam rasa capek, ngeluh dan kesal. Setiap ditanya eh ternyata dia sangat menikmati. Dan, gue merasa bangga punya pasangan yang ternyata memiliki hasrat terpendam untuk traveling. Dia ternyata kuat dan sepanjang traveling kita benar-benar enjoy, fun dan justru semakin romantis." Pujinya.

dokpri
dokpri

Memang tiap-tiap orang memiliki sifat-sifat yang terpendam dan jarang atau belum pernah diketahui pasangan. Sehingga, ketika mengetahuinya langsung kaget antara senang dan dongkol.

Jika kamu memang kepingin liburan bareng dengan pasangan, sebaiknya harus diperhatikan beberapa poin-poin di bawah ini:

1. Merembukkan Destinasi:

Poin ini penting sebelum memulai perjalanan. Kalian harus menentukan kota atau Negara mana yang ingin dituju dengan kesepakatan bersama. Tidak hanya keinginan satu pihak saja. Karena ini mempengaruhi mood selama traveling.

2. Menentukan Anggaran

Poin ini juga penting cuy! Jangan niat gede tapi isi kantong kempis. Yang namanya liburan memang membutuhkan biaya. Besar kecilnya pengeluaran tergantung kesepakatan. Oleh karena itu, tentukan anggaran yang ingin dibawa selama traveling.

Kalkulasikan anggaran tersebut digunakan untuk keperluan apa-apa saja. Jangan sampai kecolongan uang habis untuk biaya-biaya tidak terduga alias shopping! Pulang liburan puasa sebulan deh gara-gara kehabisan uang. Apes!

3. Menentukan Tempat-Tempat Yang dituju

Setelah menentukan destinasi kota atau Negara, kamu juga wajib menentukan destinasi mana saja yang akan kalian kunjungi selama traveling. Biar bagaimana pun, itu berpengaruh dengan pengeluaran. Destinasi itu juga harus disepakati bersama. Keunggulan destinasi tersebut apa sehingga harus dikunjungi.

4. Menetukan Barang Yang dibawa

Besar kecilnya barang yang akan dibawa berpengaruh dengan bagasi, lho. Oleh karena itu, kalian juga harus sepakat berapa banyak barang yang akan dibawa. Jangan sampai over bagasi hanya untuk barang-barang yang tidak penting. Biasanya perempuan lebih ribet dengan barang bawaan. Maka, si laki-laki harus mengalah dengan membawa barang yang simple dan lebih sedikit, supaya barang si perempuan bisa "numpang" di dalam tas atau koper kamu.

Jangan sampai anda berdua, sama-sama ribet dengan barang bawaan masing-masing yang segede gaban gara-gara sama-sama pengen eksis saat traveling. Capek dehh!!

5. Menentukan Alas kaki Yang dibawa

Alas kaki yang wajib dibawa adalah sandal dan sepatu. Tapi, jangan sampai salah membawa alas kaki, bisa-bisa berabe. Kalau kalian sudah tahu tujuan liburan, maka kalian juga sudah tahu, alas kaki apa yang cocok dibawa.

Jangan sampai tujuan liburan naik turun bukit yang dibawa sepatu high heels dan sandal yang talinya tipis. Percaya deh, bakalan bikin kamu repot sendiri. Pilih lah alas kaki yang benar-benar nyaman dipakai. Bila ingin membawa alas kaki lebih dari satu tidak masalah, asal tetap nyaman dipakai.

6. Menentukan Rule-Rule Saat Traveling

Setelah semua disepakati dan disetujui, ada baiknya membuat rule-rule yang harus dipatuhi. Terutama masalah hal-hal sepele tapi bikin ribet. Misalkan, keinginan untuk belanja barang-barang yang lucu dan unik. Mau makan di resto atau warung atau pinggir pantai. Mau naik kendaraan AC atau non atau di mix. Mau berjalan kaki jika memang diharuskan berjalan kaki.

Rule-rule tersebut harus disepakati supaya liburan kamu dan pasangan pun berjalan dengan lancar sesuai keinginan dan harapan. Karena, setelah merasa nyaman traveling dengan pasangan, maka, kalian pun mulai yakin kalau dia adalah travel-mate yang selama ini Anda cari. Tanpa direncanakan pun, kalian sudah pengen menentukan trip berikutnya.

So, Traveling bareng pasangan Yey or Ney?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun