Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yuk, Belajar dari Kasus Lucinta Luna Saat Menggunakan Sosmed

14 Februari 2020   20:37 Diperbarui: 14 Februari 2020   20:42 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hikmah apa yang kamu dapatkan dari kasus penangkapan selebgram transgender Lucinta Luna? Tentu sangat banyak sekali bukan? Terutama dalam bersikap saat menggunakan sosial media. Pepatah yang mengatakan jari-jemarimu adalah jerujimu.

Meski Kasus yang dialami Lucinta bukan masalah berseteru di sosmed sehingga menghantarkannya ke jeruji besi. Namun, banyak statemen-statemennya yang sering dia lontarkan di sosmed membuat sebagain orang bersorak sorai ketika berita penangkapan Lucinta akibat penyalah gunaan narkoba menguak. bahkan ada barisan sakit hati Lucinta yang menggelar tumpengan ketika Lucinta ditangkap polisi. sebenci itu kah?

Gue bukan fans Lucinta Luna. Apalagi sampai mengikuti sepak terjangnya di dunia entertain. Tapi, dari beberapa akun lambe-lambean dan juga channel Youtube para youtuber yang pernah gue lihat, pemilik nama Muhammad Fatah ini tergolong sosok yang songong alias tidak punya filter setiap kali bertutur kata di sosmed. 

Tidak peduli apakah orang yang mendengar ucapannya tersinggung, sakit hati atau apalah. Lucinta masa bodo. (Tapi, nggak tau juga kalau kepribadiannya yang sesungguhnya seperti apa.) hanya saja, banyak orang menilai kelakukan kita pertama kali adalah dari status-status yang kita torehkan di akun sosmed kita. Bahkan, perusahaan-perusahaan besar sekarang pun, sebelum menerima karyawan barunya bekerja di perusahaan, mereka "mengintip" dulu seperti apa kepribadian calon karyawannya melalui akun sosmednya.

Lucinta selalu merasa dirinya pembawa viral, setiap apa pun yang dia lakukan, katanya pasti akan viral. Seolah banyak yang haus akan keberadaannya di sosmed. Sehingga tanpa sungkan dia mentasbihkan dirinya sebagai "Ratu". Entah ratu apa!

Selain itu, Lucinta kerap sekali berseteru dengan siapa saja. Baik dari kalangan selebritis, selebgram hingga dari kaum transgender atau waria lainnya. Karena dia sering tiba-tiba amnesia dengan status dirinya yang sesungguhnya. Tidak pernah mengakui kalau dirinya dahulu adalah pria yang merubah wujudnya menjadi wanita. Tidak mau disebut waria apalagi transgender. 

Dia selalu menyebut dirinya wanita sejak lahir. Tapi, masa sih, wanita sejak brojol jadwal menstruasinya ditetapkan setiap tanggal 5. Emang gajian bulanan yang ada tanggal pastinya?

Ya, begitulah Lucinta Luna. Selalu menganggap dirinya kontraversial dengan apa pun yang dia lakukan. Selalu tidak pernah takut dengan siapa pun dan menganggap orang lain drajatnya lebih rendah dari dirinya.

Dan, hal yang paling penting dari kasus Lucinta adalah, Narkoba bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Apapun masalah anda, seberat apa pun itu, tetap hindari yang namanya Drugs. 

Konon katanya, Lucinta memakai Drugs karena mengalami depresi menghadapi serangan para nettizen. Tapi, apa pun itu, semua ada sebab akibat. Kenapa netizen sampai begitu murka dan membully Lucinta, mungkin karena yang bersangkutan juga sering memberikan statemen yang terkadang membikin kesal para netizen yang maha benar.  Tidak kuasa mendapat serangan bullyan, Lucinta pun akhirnya mencoba memakai drugs untuk menghilangkan rasa depresinya. 

Memang, Bullying itu tidak dibenarkan. Karena, dampak dari Bullying itu sangat besar bagi korban. Ya, salah satunya seperti Lucinta yang harus menggunakan drugs demi mengurangi rasa depresinya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun