Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Trip

Suka Duka Nginap di Dormitori Saat Traveling

7 Februari 2020   19:43 Diperbarui: 7 Februari 2020   19:48 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Suka Traveling? Biasanya mencari penginapan dan tiket murah menjadi prioritas utama, bukan? Begitu juga dengan saya. Hampir semua jenis penginapan pernah saya inapi. Mulai dari kelas melati hingga bintang 5. Tapi, hanya satu yang belum yaitu, nginap di dormitori alias Dorm. 

Bagaimana rasanya nginap di Dormitori? Nyaman kah?

Sebenarnya banyak pilihan untuk menginap saat traveling, namun semua tergantung isi kocek anda. Bagi saya memilih penginapan memang tergantung kebutuhan. Dan, soal mewah atau tidaknya penginapan bukan hal yang prioritas. Maksudnya tidak harus yang mewah yang penting bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak.   Saya tidak mau membuang duit percuma hanya untuk penginapan yang mahal dan mewah. Karena masih banyak yang lebih penting untuk meng-eksplor kota atau Negara yang saya kunjungi selama traveling. Kecuali, pergi travelingnya bersama orang yang memang rela merogoh koceknya dalam-dalam demi menginap di hotel mewah. Saya tidak akan menolak jika diajak nginap di hotel mewah. Haram hukumnya jika menolak. Sejauh biayanya bukan dari isi kocek saya.

Setelah berpetualang ke berbagai kota dan negara cukup lama, akhirnya saya pun mencicipi nginap di penginapan kelas Dorm. Dan, ternyata nyaman juga. Dan, sejak saat itu, kalau trip ke luar negeri, salah satu penginapan yang kerap menjadi pilihan saya dan teman-teman saat traveling dengan low bujet adalah Dormitori. Meski bukan menjadi pilihan mutlak.

Tapi, bagi kamu yang belum pernah atau baru kali pernama traveling. Tidak ada salahnya memantau seluk beluk penginapan yang murah meriah untuk menjadi target, seperti Dormnitori. Yang jelas nginap di Dorm sangat berbeda dengan motel atau hotel.  Di dalam kamar Dorm kamu harus bisa share dengan beberapa orang yang tidak kamu kenal (kecuali teman-temanmu). Syukur-syukur bisa satu kamar dengan bule-bule, jadi kita bisa melatih bahasa Inggris dengan sering mengobrol dengan mereka. Asyiknya nginap di Dorm, kita bisa mendapat teman baru. Ya, mungkin karena merasa senasib nginap di satu kamar yang sama. Atau gara-gara kebanyakan ngobrol soal asal usul dan pengalan traveling. Kalau sudah keasyikan ngobrol dan merasa klik akhirnya jadi teman deh.

Beberapa Negara yang menyediakan penginapan berjenis dorm pernah kami inapi dengan bermacam-macam pengalaman serunya. Seperti di Bangkok kebetulan dapat teman satu kamar yang doyan mabok. Hampir setiap malam pergi ke klub dan pulang ke dorm dalam keadaan mabok. Kebetulan penginapan kami di kawasan Khaosan Road (Terkenal dengan kawasan backpackers).

Di Vietnam dapat teman sekamar yang sedang asyik berpacaran. Kerjaan mereka asyik bercinta dan bercinta anytime tanpa memperdulikan kami yang berada di dalam kamar dalam keadaan 'mupeng' melihat mereka "bergelut di atas ranjang. Atau pengalaman saat nginap di Dorm Hanoi, dapat teman yang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris. Hanya bahasa ibu-nya yang dia kuasai. Untuk membahas satu topik saja kami membutuhkan waktu yang cukup panjang dan melelahkan. Misalkan saya mau bertanya tentang asal muasalnya. Kami bisa memakan waktu 30 menit untuk memutar otak mencari kosa kata atau bahasa isyarat yang bias dimengerti.Pokoknya ribet banget. Rsanya pengen langsung tidur ketimbang ngobrol dengan orang yang bikin ribet otak.

sleeppodhostel.com
sleeppodhostel.com

Terakhir, saya nginap di Dorm saat trip ke Singapura. Saya nginap di kawasan Kalang (Tepatnya di Kalang River Dormitori).  Dengan biaya Rp.130 ribu perorang, saya dan teman mendapat kamar berukuran lumayan kecil sekitar 4 x 4 Meter. Di dalam ada 6 tempat tidur (tempat tidur bertingkat). Seperti biasa ada locker untuk nyimpan tas atau barang-barang berharga. Fasilitas lainnya hanya dapat bantal dan selimut. selebihnya sewa lagi atau bayar. Mau mandi juga kita harus berbagi dengan penghuni lainnya. Kalo sedang sepi sih masih syukur kita bisa mandi berlama-lama. Tapi kalo sedang rame? siap-siap aja ngantri dan saling gedor menggedor pintu.  Yang free hanya air mandi saja. Selebihnya harus bayar.

Contohnya,

Mau pakai handuk kamu kudu nyewa handuk dengan biaya $2 Sing (Makanya kalo trip kemana-mana minimal bawa handuk kecil deh.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun