Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berhenti Merokok, antara Niat dan Godaan

7 Februari 2020   11:41 Diperbarui: 7 Februari 2020   11:50 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. NIAT : 

Hal utama yang harus anda lakukan adalah niat. Tanya pada diri Anda seberapa besar keinginan Anda untuk berhenti? Jika masih ada keinginan untuk melirik bungkus rokok, mengambil sebatang lalu menghisapnya, berarti Anda belum punya niat. Niat itu harus bulat tekad. Setelah punya niat kemudian lakukan lah niat tersebut. Kalau masih gagal, berarti niat Anda bohong-bohongan. Hanya Anda yang tahu kalau itu niat sungguhan atau tidak.

2. OLAHRAGA:

Biasanya, perokok paling malas kalau diajak berolahraga. Ya, meski ada juga teman-teman gue yang rajin olahraga tapi rokoknya juga kencang. menurut gue sih ini kebodohan yang dilestarikan. Bayangin saja, sudah capek-capek menyehatkan diri dengan olahraga, eh, malah dirusak lagi dengan memasukkan nikotin ke dalam paru-paru. Ya, olahraganya pasti nggak perfecto! Kalau sudah niat olahraga ya rokok juga dihindari. Agar kesehatan tubuh Anda juga perfect!

3. FOKUS MESKI DILINGKUNGAN PERKOK : 

Meski gue sudah berhenti merokok, bukan berarti gue menjauhi teman-teman perkok gue. Tidak! they are still my friends. Hanya saja, biasanya para perokok insyaf suka nggak bisa nahan nafsu ketika berada dilingkunan perokok. dengan alibi "pergaulan" eh, mulut disumbat dengan sebatang hingga berbatang-batang rokok. Jadi deh perkok insyaf yang kumat lagi.

4. ALIHKAN PERHATIAN: 

Biasanya, perkok insyaf itu suka mencari pelarian untuk menghindari niat merokok. Kebayakan sih pelariannya ngemil. Tidak heran kalau orang yang berhenti merokok bobot tubuhnya jadi naik. Ya, kayak gue deh. Dulu bobot gue sekitar 70 kg-an. Setelah berhenti, eh, malah masuk ke zona 80-an gitu. Maksudnya zona 80 kg-an ya.. bukan tahun 80-an. Jika suka ngemil, sebaiknya diimbangi dengan olahraga. Jadi bobot nggak naik drahtis. Ntar malah lari ke rokok lagi gara-gara pengen kurus. Gatot deh alias gagal total!

5. REWARD: 

Artinya, jika Anda berhasil berhenti total merokok, tidak ada salahnya Anda memberi reward pada diri anda sendiri. Ya, terserah lu mau ngapain untuk reward tersebut. Asal jangan reward sebungkus rokok. Kalau gue, setiap bulan April pasti merayakan hari "berhenti" merokok gue. Tepatnya tanggal 30 April-2004. Nah, lo hitung saja sendiri sudah berapa tahun gue berhenti. dan sejak berhenti merokok, gue merasa hidup gue jauh lebih sehat dan tentu awet muda. Karena semakin rajin olahraga dan menjaga pola hidup dan pola makan. 

Cukup segitu saja tipsnya, yang penting lu bisa berhenti merokok saja itu sudah reward for your life. Karena banyak banget teman gue meninggal diusia muda karena rokok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun