Mohon tunggu...
Barnesy Bakker
Barnesy Bakker Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nesy

Just keep swimming~ Just keep swimming~

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The School for Good and Evil (2022), Film Anak dengan Kemasan Modern

23 Oktober 2022   18:45 Diperbarui: 24 Oktober 2022   13:51 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film yang dirilis di Netflix dan berdurasi 2 jam 28 menit ini merupakan film yang berdasarkan novel fiksi karya Soman Chainani. 

Film yang bergenre action, drama, fiksi, dan komedi ini disutradarai oleh Paul Feig. Film ini merupakan film fiksi yang cocok ditonton bersama  keluarga.  

Film ini memuat banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang sederhana tapi dalam. 

Cerita yang mengalir dengan baik membuat penonton dapat menonton film ini dengan baik dan film ini juga merupakan film yang ringan atau tidak membuat bingung.

Aktor dan Aktris yang terlibat di film ini juga tidak perlu diragukan lagi kemampuan aktingnya. Mereka dapat membuat cerita dalam film begitu hidup. 

Ada satu Aktris muda yang berhasil membuat Saya menangis karena aktingnya dalam film ini. 

Saya tidak ingin mengatakan langsung siapa dia. Tapi dia adalah tokoh yang memiliki empati yang tinggi dalam film ini.

Film Anak Modern?

Sumber: IMDb
Sumber: IMDb

Tidak tahu kenapa saat menonton film ini kita seperti diajak kembali menjadi seorang anak kecil. 

Suasana film, cerita, alur, tokoh, dan bahkan konflik dalam film ini memberikan kesan film anak-anak atau dongeng anak.

Hanya saja film ini dikemas dengan baik dan dengan kualitas CGI dan video yang lebih baik. 

Film ini seakan-akan seperti film anak modern dengan amanat cerita yang sangat banyak. Terutama tentang persahabatan, keluarga, dan cinta sejati.

Film ini dapat membantu para orang tua dalam mengajarkan anak, bahwa hidup bukan hanya tentang baik dan jahat, sukses dan gagal, dan hal lainnya yang sulit untuk dijelaskan dengan perkataan.

Banyak Pembaca Novel The School of Good and Evil Kecewa

Bukan hal yang asing dan aneh lagi bila banyak pembaca novel kecewa dengan hasil film yang diadaptasi dari novel. 

Banyak pembaca yang sedikit kecewa dengan detail penggambaran karakter yang tidak sesuai dengan novelnya. 

Mungkin Lebih Cocok untuk Dijadikan Series?

Sumber: CewekBanget.ID - Grid.ID
Sumber: CewekBanget.ID - Grid.ID

Tidak banyak yang ingin Saya bahas mengenai film ini. Bagi Saya film ini sangat hangat dan menenangkan. 

Hanya saja film ini lebih cocok untuk dijadikan series yang terbagi menjadi beberapa episode dan season. 

Alasannya, bila dijadikan series maka detail-detail dalam novel mungkin bisa lebih disampaikan dengan baik. 

Film ini terkesan sedikit buru-buru dalam penyampaian cerita dan pengenalan tokohnya.

Bagaimana menurut Anda?


Tapi melihat film ini memang ditujukan untuk 13 tahun keatas maka ada kemungkinan memang produser film sengaja memadatkan cerita menjadi satu film saja. 

Sehingga memudahkan penonton untuk menonton tanpa perlu berhenti ke episode berikutnya.

Sumber: Shopee
Sumber: Shopee

Novel The School of Good and Evil karya Soman Chainani ini terdiri dari beberapa series buku dengan cerita yang berbeda-beda.

Maka kemungkinan besar akan ada film lanjutan dari film ini.

Saya tidak sabar untuk menunggu kelanjutan dari film ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun