Perkembangan jurnalisme di Indonesia berawal dari penjajahan Belanda dan Jepang. Mereka memperkenalkan Indonesia dengan surat kabar dan mesin cetak.
Selain itu bantuan teknologi dan internet juga membantu perkembangan jurnalisme. Salah satunya adalah Tempo, yang sejak tahun 1971 terus mengalami perkembangan.
Pada artikel ini kita akan membahas awal jurnalisme, perkembangannya di Indonesia dan Tempo sebagai media massa yang berkembang di Indonesia.
Awal Jurnalisme di Indonesia
Jurnalisme di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari campur tangan Belanda dan Jepang.
Perkembangan jurnalisme di Indonesia berawal dari adanya campur tangan Belanda dan Jepang.
Berikut ini perkembangan jurnalisme di Indonesia dilihat dari sisi masa penjajahan Belanda dan Jepang.
1. Jurnalisme pada masa penjajahan Belanda
Pada tahun 1615, produk jurnalistik pertamakali diterbitkan. Produk ini berupa surat kabar “Memories der Nouvelles” yang diterbitkan oleh Gubernur Jendral VOC, Jan Pieterzoon Coen.
Surat kabar ini ditulis tangan dari tahun 1615 sampai 1688, hingga akhirnya pemerintah Hindia Belanda mengirimkan mesin cetak ke Indonesia.
Pada saat itu surat kabar pertama yang dicetak berisi ketentuan dan perjanjian antara pemerintah Hindia Belanda dengan Sultan Makassar.