Santri juga bisa menggunakan obat alternatif lain misalnya, obat yang berbahan herbal atau tradisional, seperti merendam tangan dengan air hangat yang di campur garam dan sirih, meminum jamu temu ireng, lendir lidah buaya, kunyit dan lain sebagainya. Namun terkadang santri menyikat kudis dan memberinya rinso dengan tujuan supaya kudis tersebut cepat mengering, tetapi hal ini tidak disarankan, karena tindakan tersebut tidak akan efektif dalam menzgatasi infeksi gudik dan bisa memperparah iritasi kulit, yang mana tungau tungau itu akan tambah menyebar kemana mana sehingga kondisi kudis akan semakin parah dan ini tidak baik bagi santri. Lebih baik para santri memeriksakan penyakitnya ke klinik pesantren agar mendapatkan penanganan yang lebih baik dari dokter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H