Sanjung besama jerami petani yang di rindukan
Seperti sajak dikala puitis melihat norma senja
Dan juga suram dengan sejakala bertemu
Meskipun atik hati sejak masa putih Abu-Abu
Nan juara perihal indah melihat wajah meronamu
Oh sangat mengaung cintaaa
Kalkulasi masih dengan ambang setengah abad
Tamat,
Aku juga mencintamu tanpa alasan mengapa
Toh tidak tahu sajak
Merasa bingung jikalau ditanya reklamasi hati
Memang iya tidak tahu menahu
Mengapa mencintaimu
Nona manis yang kusanjung di depan senja itu
Kemarin aku terpesona dengan dua objek
Senja penciptamu dan matamu yang sayup
Satu lagi,
Hatimu juga
Aku izin memasukinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H