Akhirnya tiba juga ke pos perbatasan Entikong-Tebedu, disini banyak calo/joki yang menawarkan duit ringgit dan rupiah juga ada yang menawarkan jasa "tembak" bagi mereka yang tak diizinkan masuk atau lewat ke perbatasan disebabkan bagi mereka yang masuk pasti akan ditanya oleh petugas imigrasi pemerintah RI dan Malaysia.
Sementara saya disini melakukan perjalanan bertujuan berdagang dan membawa barang dengan menggunakan kendaraan pribadi yaitu mobil (motor dialarang masuk). Izin pengurusan cukup rumit dan selalu tidak tetap pajak/cukai yang dikenakan. Terlebih jika bawaan barangnya banyak dan sedang musim hari raya atau hari besar, kadang tidak boleh masuk dan harus menunggu besok dan besok lagi hingga "mood" sang petugas atau petugas lainnya yang berjaga yang sudah sering kali berjumpa.
bersambung . . . < cari padanan kata yang tepat lok>
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H