Mohon tunggu...
Bari Sofyana
Bari Sofyana Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Gizi/Universitas Asyiyah Yogyakarta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Kebiasaan yang Bikin Gagal Diet!

26 Juli 2023   15:00 Diperbarui: 26 Juli 2023   15:04 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                              

Diet pada dasarnya adalah pola makan, yang cara dan jenis makanannya diatur. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, diet juga bertujuan untuk mencapai atau menjaga berat badan yang terkontrol. Kebanyakan diet untuk menurunkan berat badan,tetapi jika salah melakukan diet akan berdampak pada kesehatan. Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari. Diet dapat juga berarti jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti menurunkan berat badan atau menaikkan berat badan. Diet yang dilakukan sangat ber- gantung pada usia, berat badan, kondisi kesehatan, suasana, dan banyaknya kegiatan yang dilakukan sehari-hari.

Dalam menentukan jenis makanan sangat dipengaruhi oleh kesehatan dan nutrisi. Setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi mengandung sejumlah kalori. Manusia membutuhkan kurang lebih 2000 kalori setiap harinya. Kalori ini berfungsi sebagai bahan bakar tubuh untuk mengolah makanan dalam tubuh, mencerna makanan, menyerap zat gizi, dan mentransportasikannya ke seluruh tubuh. Kita mengenalnya sebagai energi. Energi inilah yang membuat tubuh kita mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Tubuh kita membakar kalori tertentu setiap hari dan kalori yang terbakar dalam tubuh setiap orang berbeda-beda.Banyak masyarakat yang tidak peduli hubungan antara makanan dengan kesehatan. 

Gaya hidup dan lingkungan juga berperan penting dalam menentukan bobot tubuh yang kamu miliki saat ini. Coba lihat kembali bagaimana cara kamu memilih menu makanan sehari-hari dan ke mana sajakah kamu menghabiskan waktu bersama teman-teman. Walaupun banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kegemukan juga dipengaruhi oleh faktor genetika atau garis keturunan melalui orangtua, namun sesungguhnya kita dapat memutuskan atau setidaknya menjaga tubuh kita agar tidak terkena dampak kegemukan akibat genetika tersebut. Caranya dengan mencari tahu data lengkap mengenai riwayat kesehatan keluarga dan diri sendiri serta menjaga asupan makanan dan gaya hidup yang kita jalani.

 Kegemukan juga seringkali terjadi karena faddisme makanan atau kesukaan terhadap makanan tertentu yang secara tidak sadar selalu menjadi pilihan untuk dikonsumsi hingga mengubah pola makan yang baik dan benar. Seringkali saat: memasuki waktu makan siang di kantor atau di sekolah, kita tidak memiliki banyak pilihan makanan yang mengenyangkan. Sementara itu, membawa bekal sama sekali bukan pilihan yang praktis, sehingga pilihan makanan jatuh pada menu yang itu-itu lagi setiap hari. Jika kamu mengangguk ketika membaca penuturan ini, maka kamu perlu waspada. Faddisme makanan dapat mengambil alih peranan makanan lengkap sehingga mengakibatkan kurangnya variasi makanan dan tentunya kurangnya zat gizi yang diperoleh tubuh.

Pola makan sebat paling baik diterapkan pada saat sarapan dan makan malam. Menyempatkan sarapan pagi membuat kamu tidak perlu makan berlebihan karena merasa sangat lapar di waktu makan siang. Memasak sendin makan malam atau memilih menu makan malam membuat kamu dapat mengurangi pilihan menu berlemak yang biasanya tidak terbakar sempurna di malam hari karena berkurangnya aktivitas yang dilakukan. Namun tidak dapat dipungkiri, kebiasaan jajan makanan cepat saji menjadikan hidup terasa lebih mudah daripada mengolah dan memasaknya sendiri. Makanan cepat saji yang menyajikan menu-menu tinggi kalori dapat memicu terjadinya kegemukan dengan cepat, apalagi tanpa diimbangi dengan gerak tubuh. Karena itu berhati- hatilah memilih jenis makanan yang ingin kamu makan. Makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang.

Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan gagal diet!

1. Frekuensi makan yang salah

sc waktu makan
sc waktu makan

Pada dasarnya, anjuran frekuensi dan waktu makan adalah setiap 2-3 jam. Namun, perlu diingat bahwa frekuensi makan ini tidak semua ditujukan untuk porsi makan yang berat, namun termasuk juga camilan dan makanan selingan lainnya. Berikut ini adalah pembagian waktu makan yang tepat dalam sehari. Buatlah jadwal makan yang teratur dalam sehari meliputi makan pagi, makan siang, makan malam dan makanan selingan. Menurut pedoman gizi seimbang sesuai dengan ''Isi piringku". Makanan selingan tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan nafsu makan saat menyantap makanan utama berkurang akibat kekenyangan. Jumlah makan adalah banyaknya makanan yang dimakan setiap orang atau setiap individu dalam kelompok. Jumlah dan jenis makanan sehari-hari merupakan cara makan seorang individu atau sekelompok orang dengan mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat, protein, sayuran dan buah. Frekuensi tiga kali sehari dengan makan selingan pagi dan siang mencapai gizi tubuh yang cukup. pola makan yang berlebihan dapat mengakibatkan kegemukan atau obesitas pada tubuh. Waktu yang tepat untuk makan di waktu sarapan adalah setidaknya 1-2 jam sebelum mulai beraktivitas. Sebagai patokan, makan untuk sarapan juga bisa dilakukan dalam kurun waktu 1 jam setelah bangun tidur. Dengan catatan, kisaran waktu bangun tidur adalah sekitar pukul 5-7 pagi. Pilihlah menu sarapan yang sehat dan bernutrisi, misalnya sereal gandum utuh, buah-buahan segar, telur rebus, roti gandum utuh, smoothie, atau yogurt. Hindari menu karbohidrat dengan indeks glikemik yang tinggi atau dengan menu makanan yang terlalu manis serta banyak mengandung gula tambahan. Karena berbagai menu tersebut akan membuat tubuh terasa kenyang lebih lama.

2. Mengurangi asupan makan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun