Mohon tunggu...
barisan rakyat
barisan rakyat Mohon Tunggu... wiraswasta -

berniat, berdoa, berbuat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sadarlah

9 Mei 2014   09:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hatiku terluka, meradang

Pedih, perih

Namun ku tahan tangis

Berfikir sehat

Berupaya mencari cara

Tuk bisa berujar

Berwarta pada sekitar

#

Telaah berita yang kau terima

Simak makna dari informasi sesat

Maksudnya apa

#

Dia kaum mu jua

Berjalan dengan ikhlas

Tanpa mencoba bermain di belakangmu

Apa kau tak sadar itu?

#

Kenapa kau tak membuka mata

Lihat apa yang telah dia kerjakan

Jika belum sempurna

Dia juga manusia

Berproses menuju lebih baik.

#

Berita dia bukan bagian darimu itu bohong besar

Dia sudah buktikan saat dia mampu melaksanakannya bersama kerabat

Melaksanakan rukun kelima yang sama sama kita percaya

Menggugurkan informasi gila tak beralasan

#

Sadarlah sahabat

Kebaikan memang musuh kejahatan

Jangan terjebak membela syetan yang gemar berjanji

Karena kan menyeretmu menemaninya di neraka

#

Ku mampu berucap, karena ku tak mampu memakai tanganku

Namun akupun siap untuk diam

Jika  tak juakau  berubah sikap

Karena diam ku pun adalah selemah lemahnya iman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun