Mohon tunggu...
Bariq Raditya
Bariq Raditya Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Legal Drafter Badan Restorasi Gambut dan Mangrove

Legal Enthusiast | Capital Market Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Potensi, Prestasi, dan Komitmen Keberlanjutan Mangrove di Desa Tanjung Rejo Sumatera Utara

6 Desember 2024   10:27 Diperbarui: 6 Desember 2024   16:32 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media Gathering Mangrove for Coastal Resilience Sumatera Utara 2 Desember 2024/Dok Pribadi

Wisata mangrove, olahan makanan, penggemukan kepiting, dan batik yang terbuat dari akar mangrove menjadi satu diantara sumber perekonomian warga yang terletak di kawasan pesisir, yakni Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Terdapat banyak potensi yang signifikan sehingga penduduk setempat memanfaatkan kekayaan alam sebagai basis utama mata pencaharian mereka dan terus berinovasi serta berkomitmen pada keberlanjutan lingkungannya.

"Mangrove yang melimpah menjadi salah satu fokus utama desa untuk pengelolaan lingkungan, sekaligus sumber daya yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis", ujar Selamet selaku Kepala Desa Tanjung Rejo, Slamet, Senin (2/12/2024). Kelompok masyarakat setempat bahkan telah mengembangkan makanan berbahan dasar mangrove sebagai inovasi dan yang tak kalah menarik adalah batik mangrove.


Pengolahan hasil mangrove menunjukkan potensi besar dalam mendukung ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat Desa Tanjung Rejo. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah memanfaatkan getah mangrove sebagai bahan pewarna alami untuk batik. Dalam prosesnya, dapat dihasilkan hingga 22 warna yang beragam. Kelompok Sima Batik, misalnya, telah berhasil memproduksi kain batik, tote bag, dompet, hingga sandal hotel dengan pewarnaan berbasis mangrove. Pewarna alami ini diperoleh dari akar dan kulit pohon mangrove, memberikan nilai tambah pada produk sekaligus ramah lingkungan dibandingkan pewarna sintetis yang dapat mencemari lingkungan.

Pendampingan pembuatan batik tulis mangrove /Dok Pribadi
Pendampingan pembuatan batik tulis mangrove /Dok Pribadi

Di sisi lain, pengrajin menghadapi tantangan dalam proses produksi, terutama terkait faktor cuaca. "Pewarna alami dari mangrove tidak bisa dijemur langsung di bawah sinar matahari atau terkena air hujan karena dapat merusak hasil batiknya, jadi agak sulit prosesnya". Ujar Rahimi anggota kelompok Sima Batik. Namun, fleksibilitas produk memungkinkan konsumen untuk memesan motif tertentu sesuai kebutuhan mereka.

Dalam konteks konservasi, masyarakat Desa Tanjung Rejo terus berupaya melindungi ekosistem mangrove. Aktivitas ilegal seperti penebangan pohon mangrove, yang sering dilakukan pada malam hari oleh pihak luar desa, menjadi tantangan utama. Pohon mangrove yang ditebang biasanya digunakan untuk kayu bakar dan diangkut menggunakan perahu menuju Belawan. Upaya penegakan hukum dilakukan melalui peraturan desa yang mengenakan denda kepada pelaku perusakan mangrove. Dana dari denda tersebut digunakan untuk kegiatan rehabilitasi, termasuk penanaman kembali pohon mangrove.


Desa Tanjung Rejo meraih penghargaan sebagai desa terbaik tingkat Kabupaten Deli Serdang pada Agustus 2024, serta menjadi wakil kabupaten dalam program Desa Percontohan Anti Korupsi tahun 2022. Prestasi ini menjadi bukti nyata kerja keras pemerintah desa dan masyarakat dalam membangun wilayah yang mandiri, transparan, dan berintegritas.


Berangkat dari hal -- hal tersebut Bapak Slamet, berharap desanya dapat menjadi contoh pengelolaan lingkungan hingga tingkat nasional. Ia juga menyoroti pentingnya penerapan regulasi yang terstruktur untuk mengatasi masalah abrasi yang semakin parah akibat kenaikan puncak pasang setiap tahun. "Kami ingin melibatkan semua pihak untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan menjadikan Desa Tanjung Rejo sebagai pionir desa berkelanjutan," ungkapnya.
Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan berbagai pihak terkait, Desa Tanjung Rejo optimis mampu menciptakan harmoni antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Semangat ini bukan hanya membawa manfaat lokal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan di tingkat regional dan nasional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun