Mohon tunggu...
Bari Elbari
Bari Elbari Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuka rahasia

Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Hari Ini

16 Februari 2020   13:49 Diperbarui: 16 Februari 2020   13:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sudah melupakanmu

Tapi hujan mengingatkanku kembali

Tentangmu

Hujan telah kusiasati

Tapi kau bermain kedip mata

Lewat lampu LED di sebuah Cafe

Tiba-tiba kau menghampiriku

dan mencium pipi kananku

Aku kaget bukan main

Sebab, dalam sebuah rindu yang panjang

Tiada yang indah selain perjumpaan 

Lagu-lagu dinyanyikan

Aku menari dalam khayal abadi

Nikmat sekali, seperti kopi dalam sepi

 Tiba-tiba kutersadar

Hanya jejakmu yang tersisa

Sedang tubuhmu

Menjadi tumpukan debu 

Yang penuh doa-doa

Madura, 16/02/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun