Mohon tunggu...
Barid Nizar
Barid Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Break Your Limit

belajar menulis, sambil ngopi tipis tipis... mencoba berbagi, walaupun hanya "sakndulit"...

Selanjutnya

Tutup

Segar

Cuaca Panas saat Lebaran dan Tips Mengatasinya

29 April 2023   18:03 Diperbarui: 29 April 2023   18:11 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut BMKG, saat lebaran tahun 2023 ini,  suhu panas di Indonesia saat ini disebabkan oleh fenomena gerak semu matahari yang terjadi setiap tahun. Hal ini membuat sinar matahari langsung mengenai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dimana bisa mencapai 40 derajat celcisu. Bahkan Kementerian Kesehatan melalui websitenya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruangan dan menjaga kesehatan tubuh. Berikut penulis rangkum. Beberapa gejala yang bisa muncul akibat cuaca panas adalah:

- Keringat berlebihan
- Kulit kering dan merah
- Denyut jantung cepat dan tidak teratur
- Pucat dan lemas
- Kram otot pada kaki atau perut
- Mual, muntah, atau pusing
- Urin sedikit dan pekat

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari tempat sejuk dan basahi tubuh dengan kain atau spons basah. Minum air putih atau cairan elektrolit untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Jika gejala tidak membaik atau bertambah parah, hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi dan dampak negatif cuaca panas:

- Minum air putih secara teratur dan cukup. Jangan menunggu sampai merasa haus, karena itu bisa menjadi tanda dehidrasi.
- Kurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein, alkohol, energi, atau gula, karena bisa meningkatkan risiko dehidrasi dan memperburuk kondisi tubuh.
- Lindungi diri dari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan topi, payung, atau kacamata hitam. Pilih pakaian yang berbahan sejuk dan longgar, serta berwarna terang yang tidak menyerap panas.
- Hindari beraktivitas di luar ruangan pada jam-jam puncak matahari, yaitu antara pukul 11.00 hingga 15.00. Jika harus keluar rumah, carilah tempat teduh dan sejuk untuk beristirahat.
- Jangan meninggalkan orang atau hewan peliharaan di dalam kendaraan yang terparkir, baik dengan jendela terbuka maupun tertutup. Suhu di dalam kendaraan bisa naik dengan cepat dan menyebabkan kepanasan atau bahkan kematian.
- Oleskan tabir surya dengan SPF minimal 30 pada bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian sebelum keluar rumah. Tabir surya dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
- Bawa botol semprot berisi air dingin di dalam kendaraan atau tas. Semprotkan air dingin pada pergelangan tangan, leher, atau lipatan tubuh lainnya untuk menurunkan suhu tubuh.

Jagalah Kesehatan, karena pencegahan lebih baik daripada pengobatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun