Waspadai Heatstroke, Musim Panas yang Mewarnai Lebaran Tahun Ini

Saat Lebaran ini, musim panas mewarnai di beberapa daerah Indonesia dan suhu udara beberapa daerah sudah mencapai 40 derajat Celsius. 

Namun, suhu yang tinggi ini tidak hanya membuat masyarakat tidak nyaman dan berkeringat, tetapi juga meningkatkan risiko terkena heat stroke. 

Heat stroke adalah kondisi kesehatan yang ditakuti, terutama saat cuaca panas sedang melanda, karena dapat menyebabkan gejala meriang, kelemahan, kesulitan berkonsentrasi, dan bahkan dehidrasi.

Suhu yang terlalu tinggi dan intensitas beraktivitas di luar ruangan yang tinggi sangat berisiko dan memicu kondisi heat stroke. 

Lansia dan balita berisiko lebih tinggi terkena heat stroke karena pola konsumsi makanan dan cairan yang kurang, serta kesulitan mengontrol suhu tubuh mereka sendiri.

Heat stroke dapat merusak organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan otot jika tidak segera ditangani. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah preventif, seperti mencukupi kebutuhan cairan, mengenakan pakaian longgar, memercikkan air di atas kulit atau pakaian, menggunakan tabir surya, serta mengenakan topi atau pelindung cahaya saat beraktivitas di luar ruangan.

Heatstroke, Sumber: https://p2ptm.kemkes.go.id/

Meskipun cuaca panas sedang melanda, kita harus tetap menjaga kesehatan, memenuhi kebutuhan cairan, dan berolahraga yang cukup. Jangan biarkan musim panas yang menyenangkan ini merusak kesehatan Anda.

Lebaran merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia yang biasanya diisi dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Namun, musim panas yang mewarnai Lebaran tahun ini bisa menjadi momok yang menakutkan bagi kesehatan. 

Suhu udara yang sangat tinggi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kelelahan, kehausan, hingga kondisi yang lebih serius seperti heat stroke.

Lansia dan balita adalah kelompok rentan yang harus mendapat perhatian khusus selama musim panas. Lansia cenderung sulit mengontrol suhu tubuh mereka dan kurang minum, sementara balita masih belum terbiasa dengan suhu yang sangat panas. 

Keduanya berisiko lebih tinggi terkena heat stroke. Oleh karena itu, keluarga harus memastikan bahwa konsumsi air putih dan makanan bergizi cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Selain itu, aktivitas di luar ruangan juga perlu diatur dengan bijak. Hindari aktivitas di luar ruangan saat suhu udara sangat tinggi dan hindari berada di bawah sinar matahari langsung selama berjam-jam. 

Gunakan pakaian yang longgar, bernapas, dan berbahan ringan untuk membantu tubuh Anda mengatur suhu tubuh. Selalu gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV berbahaya dan gunakan topi atau pelindung cahaya saat berada di luar ruangan.

Jangan lupa untuk selalu memantau gejala yang muncul pada diri sendiri dan orang terdekat. Jika Anda atau orang terdekat merasakan gejala seperti lelah yang berlebihan, pusing, atau mual, segeralah mencari pertolongan medis. 

Heat stroke dapat berdampak buruk pada organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan otot jika tidak segera ditangani.

Dalam musim panas, perlu juga memperhatikan kualitas udara. Karena panas terik, biasanya banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berkendara. 

Hal ini memperparah kualitas udara dan menyebabkan polusi udara meningkat. Lebih baik menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki untuk mengurangi emisi kendaraan dan menjaga udara lebih bersih.

Dengan mengambil langkah-langkah preventif dan memperhatikan gejala, kita dapat menikmati musim panas dan momen Lebaran dengan aman dan sehat. Jangan sampai musim panas yang menyenangkan merusak kesehatan kita dan keluarga.